Ade Armando Berpihak ke Ganjar Pranowo, Pengamat Sebut Sengaja Pakai Black Campaign untuk Jegal Anies Baswedan
Achmad Nur Hidayat selaku Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute mengatakan pegiat sosial, Ade Armando sengaja menggunakan black campaign untuk menjegal Anies Baswedan jelang Pilpres 2024.
“Ade Armando boleh saja mendukung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden RI 2024 . Namun bukan berarti Ade Armando bisa dengan sesuka hatinya untuk mem-black campaign bahkan menjatuhkan capres lain yang berseberangan dengan pilihan politiknya,” jelas Ahmad melalui keterangan tertulisnya, Senin (07/11/22).
Achmad mengatakan, meski perhelatan pemilu tahun 2024 masih 2 tahun lagi namun suasana dan hiruk pikuknya sudah ramai dari sekarang.
Baca Juga: MUKI Mengecam Namanya Dicatut Seolah-olah Mendukung Anies Baswedan
Beberapa partai politik ada yang sudah mendeklarasikan calon presidennya untuk pemilu tahun 2024 nanti.
Namun beberapa hari ini masyarakat dikejutkan oleh pernyataan Ade Armando di kanal youtube channel Cokro TV. Ade Armando sebagai host Cokro TV menyampaikan satu pernyataan dan judul videonya yang amat provokatif.
Dalam tayangan youtube channel tersebut Ade Armando menyerukan kepada umat kristiani untuk bersatu tidak memilih Anies Baswedan pada Pemilihan Capres 2024 nanti.
Baca Juga: All In untuk Semesta, Jika Gagal Jadi Next Jokowi, Anies Baswedan Dinilai Sulit Jadi Gubernur Lagi
“Pernyataan Ade Armando ini tentu membuat publik resah. Karena apa yang dikatakan Ade Armando ini adalah hal yang bersifat SARA dan mengancam kerukunan umat beragama dan mengancam persatuan Bangsa Indonesia,” kata dia.
“Aparat keamanan harus segera bertindak untuk memanggil Ade Armando dan meminta keterangan terkait pernyataannya tersebut,” sambungnya.
Menurut dia pula, jika ternyata ditemukan ada unsur pelanggaran hukum atas pernyataan Ade Armando maka Ade Armando harus segera ditangkap.
“Apa yang dilakukan oleh Ade Armando ini benar benar telah menodai demokrasi. Dia secara vulgar dan terang terangan telah bermain SARA dan politik identitas untuk kepentingan politiknya,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty