Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berjuang sebelum NasDem Datang, Relawan Anies Baswedan Sebut Dirinya seperti Kerabat dan Sahabat Nabi

Berjuang sebelum NasDem Datang, Relawan Anies Baswedan Sebut Dirinya seperti Kerabat dan Sahabat Nabi Anies Baswedan | Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan

Ramli menegaskan, relawan lahir dan telah melangkah sebelum Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan. Mereka yang sudah berkeliaran berjuang membumikan ABW dan berhasil "memaksa" partai politik mendeklarasikan ABW. Sesungguhnya merekalah semua yang tergolong Assabiqunal Awwalun. Mereka harus bersiap menghadapi kenyataan-kenyataan di atas.

Akan ada atmosfer yang berbeda ketika awal-awal perjuangan, fase pradeklarasi, fase pascadeklarasi, fase pra pendaftaran KPU, fase kampanye, dan fase kemenangan. "Namun, apapun itu relawan-relawan Anies diyakini memiliki tingkat keikhlasan ma'rifat karena tujuannya semata-mata demi Allah dan hanya ingin melihat bangsa ini dalam kebaikan," tegasnya.

Baca Juga: Kinerja Heru Budi Hartono Kembali Dibandingkan dengan Anies Baswedan: Dia Bersih, Bukan Penata Kata!

Banyak relawan Assabiqunal Awwalun ini bahkan tak pernah menjabat tangan Anies, mereka hanya bisa melihat gambar Anies. Namun, keyakinan bahwa dalam diri Anies ada kebaikan, pertemuan langsung itu bukanlah syarat untuk berjuang.

Mereka berjuang dengan ikhlas dan berharap suatu ketika bisa bertemu dengan orang yang diinginkannya memimpin negeri ini. Namun ketika tiba waktunya, sudah begitu banyak orang yang berdiri di sekitar Anies Baswedan.

"Relawan-relawan Assabiqunal Awwalun ini tak boleh egois dan tak boleh menepuk dada bahwa dirinya berdiri paling depan. Mereka harus terbuka menerima relawan-relawan yang menyatakan sikap setelah hilal terlihat, mereka harus membuka diri pada mereka yang bergabung saat terang akan terlihat karena kemenangan tak mungkin diraih dengan ego dan tepuk dada relawan Assabiqunal Awwalun," urainya.

Relawan Assabiqunal Awwalun justru tak lagi berpikir untuk mendapatkan panggung karena sesungguhnya posisinya berganti menjadi penyedia panggungnya. Jika saat tugas penyedia panggung sudah dikerjakan orang baru, relawan Assabiqunal Awwalun ini harus melihat celah apa yang belum ada yang kerjakan, tugas apa yang belum tertunaikan, kekurangan apa yang belum tertutupi.

"Memang tak mudah menjadi relawan Assabiqunal Awwalun karena bisa jadi dalam perjalanannya akan ada yang berkata 'Kamu itu tahu apa?', bahkan akan ada yang berucap 'Kamu siapa sih?, Apa yang bisa kamu lakukan?'," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: