Di sisi lain, Ida Fauziyah menilai perlu menciptakan lingkungan kerja yang dapat mendukung peneladanan sifat Rasulullah. Misalnya, pengawasan lebih ketat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan ASN. Kemudian, keberadaan sistem insentif dan sanksi sesuai dengan performa pegawai (dari proses dan hasil pekerjaan, bukan dari kehadiran di kantor semata).
"Jika hanya dilakukan perubahan pola pikir atau lingkungan kerja saja, perbaikan yang dilakukan akan menjadi sia-sia. Hal ini disebabkan keduanya memiliki keterkaitan kompleks dan tidak mungkin dipisahkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik dan mendorong performa kerja yang tinggi," katanya.
Baca Juga: Serikat Buruh Migran Indonesia Dirikan Minimarket, Kemenaker Harap Dapat Sejahterakan PMI
Ida Fauziyah berharap peringatan maulid menjadi momentum bagi ASN untuk meneladani sifat dan perilaku Rasulullah SAW dan mengimplementasikannya pada kegiatan kerja sehari-hari. "Sehingga pekerjaan yang kita lakukan bisa membawa keberkahan dan juga berkontribusi positif bagi pembangunan dan masyarakat sesuai tugas kita sebagai ASN," ujarnya.
Di akhir peringatan Maulid, diisi tausiah dan hikmat Maulid Nabi Muhammad SAW oleh KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), pimpinan Pondok Pesantren Assalafi Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: