Lihat SMKN 3 Kota Bogor, Omset Produknya Jadi Salah Satu Lokomotif Perekonomian Jabar!
Omset produk yang berkaitannya dengan pariwisata pada SMK BLUD se-Jabar seperti SMK 3 Kota Bogor dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri. Terlebih sektor pariwisata juga merupakan lokomotif ekonomi di Jabar.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan Namun dengan hadirnya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang berkaitan dengan pariwisata, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.
Baca Juga: Semangat Hari Pahlawan, Wagub Jabar Dorong Masyarakat Bersinergi Berantas Kebodohan dan Kemiskinan
"Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan-wirausahawan muda yang mandiri," kata Dedi kepada wartawan di Bandung, Jumat (11/11/2022)
Dedi tak menampik, memang ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.
Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.
"Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update," ungkapnya
Menurutnya, dengan status SMKN BLUD, ditargetkan ke depan dapat menciptakan kemandirian bagi siswa.
"Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik atau industri lainnya, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha," jelasnya
Adapun, Kepala SMKN 3 Bogor, Tatang Komarudin mengatakan siswa/i SMKN 3 Kota Bogor melakukan inovasi dengan membuat baju adat bergaya moderen.
Tidak hanya baju adat, Tatang menyampaikan, siswa/i Program Keahlian Tata Busana juga mampu membuat pakaian jenis lainnya, dari mulai gaun dengan ornamen batik hingga baju muslim.
Baca Juga: Lihat Kinerja SBY, Tokoh Ini Dipuji Gegara Gak Ada Takutnya Kuliti Kualitas Jokowi: Dia Berani...
"Sejauh ini untuk penjualannya memang lebih banyak di internal sekolah. Tapi ada juga dari masyarakat, karena kita juga coba memasarkan melalui online di e-commerce atau platform untuk jualan. Bahkan, pernah laku saat mengikuti kegiatan di Poultry Fahion Week di kampus IPB beberapa waktu lalu,"katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: