Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Godaan di Calon Koalisi Pengusung, Analisis Refly Harun Bikin Pendukung Anies Baswedan Ketar-ketir: Bisa Gigit Jari!

Banyak Godaan di Calon Koalisi Pengusung, Analisis Refly Harun Bikin Pendukung Anies Baswedan Ketar-ketir: Bisa Gigit Jari! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Batalnya deklarasi “Koalisi Perubahan” calon pengusung pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 10 November jadi sorotan.

Meski sudah banyak penjelasan dari internal calon koalisi tersebut, namun publik bertanya-tanya tentang apa yang sebanarnya terjadi, bahkan beberapa anggapan menyebut ada hal-hal penting yang belum disepakati, di antaranya godaan dari pihak lain agar tak bergabung dan juga termasuk soal isu rebutan jatah Cawapres Anies oleh PKS dan Demokrat.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun ikut berkomentar. Menurut Refly, Koalisi Perubahan saat ini harus menghadapi godaan yang tak kecil khususnya pada PKS dan Demokrat yang saat ini digoda masuk dalam poros lain.

Baca Juga: Terbongkar! Wajar Kalau Gerindra dan Prabowo Girang Soal Sinyal Dukungan Jokowi, Refly Harun: Mereka Akan Susah…

“Saya berpikir mengenai skenario baru… Jangan-jangan nanti pasangan berikutnya Prabowo-Aher, jadi Prabowo berkoalisi dengan PKS, jadi Prabowo-Aher, karena kalau menggoda satu takutnya nanti susah digoda. Jadi digoda dua-duanya, jadi mereka berpiki akan mendapatkan Coattail Effect (Efek Ekor Jas),” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Minggu (13/11/22).

Menurut Refly, koalisi antara PKS dan Gerindra bukannya tidak mungkin. Hal ini didasari Refly melihat rekam jejak keduanya yang saling berkoalisi di dua edisi terakhir.

Baca Juga: Rencana Jokowi di Pilpres 2024 Hancur Lebur Gegara Anies Baswedan Muncul, Refly Harun: Ada Pengganggu! Skenario Awalnya...

Karenanya Refly menilai situasi Anies Baswedan saat ini sama sekali belum aman, pendukung harus bersiap dengan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

Baca Juga: 'Kepala Jadi Kaki, Kaki Jadi Kepala', Habib Rizieq Nggak Main-main Bakal Bawa Genk KM 50 ke Pengadilan HAM, Siap-siap Aja!

“Bagi pendukung PKS, ingatan memilih Prabowo tidak jauh-jauh amat. Maka pendukung Anies Baswedan dan NasDem menjadi gigit jari kalau seandainya tiba-tiba godaan itu berhasil,” jelas Refly.

Belum lagi, faktor kekuatan finansial oligarki atau yang disebut Fahri Hamzah sebagai “Bandar” juga sangat memngaruhi sistem atau ketentuan ambang batas 20% sehingga ada “deal-deal” politik yang tak mudah dilakukan.

Baca Juga: Pendukungnya Susah Akur padahal Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Belum Pasti Nyapres, Fahri Hamzah: Kayak Dua Orang Botak Jambak-jambakan!

Dengan kondisi tersebut, Refly menilai politik Indonesia tidak lagi sehat.

“Politik kita tidak sehat, kenapa? Karena cenderung ditentukan bandar belakang layar,” jelas Refly Harun.

Baca Juga: Buzzer Auto Pensiun! Di Hadapan Pendeta, Anies Baswedan Jawab Tudingan Politik Identitas: Saya Tidak Minta untuk Disukai, Saya Hanya Minta…

Baca Juga: Lawan Auto Susah Tidur! Dapat Dukungan dari Ulama Sumatera Utara, Anies Baswedan Diberikan Langsung Tongkat oleh Kiai: Simbol Kepemimpinan!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: