Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teknologi Bukan Lagi Ranah Maskulin, Ibu Rumah Tangga Kini Bisa Raup Cuan Lewat e-Commerce

Teknologi Bukan Lagi Ranah Maskulin, Ibu Rumah Tangga Kini Bisa Raup Cuan Lewat e-Commerce Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Fleksibilitas e-commerce dan teknologi memungkinkan perempuan, terutama ibu rumah tangga, menjalankan bisnis sepenuhnya melalui internet. 

Hal itu terbukti dengan banyaknya pebisnis perempuan yang menggunakan internet sebagai media berjualan, antara lain kuliner, perawatan kesehatan, perabot rumah tangga, perhiasan, kerajinan tangan, pakaian, kecantikan dan lainnya.

Kecenderungan proporsi perempuan dalam melakukan aktivitas bisnis e-commerce bahkan lebih tinggi dibandingkan laki laki pada masyarakat perkotaan. Penetrasi internet yang tinggi dan budaya bermedia sosial disebut turut mempengaruhi kecenderungan ini.

Baca Juga: Bank Neo Commerce Pastikan Pemenuhan Modal Inti Tercapai

Salah satu upaya yang dilakukan After School Club (ASC) yang membina ibu-ibu rumah tangga agar lebih mandiri secara finansial dengan memperkenalkan mereka di dunia e-commerce

"Tujuan pembinaan ini agar para ibu-ibu diasah keterampilannya sehingga memiliki kreativitas yang tinggi. Salah satu pembuktiannya bisa dtunjukkan di ajang Miss Cetar 2022," kata CEO After School Club, Finna Surya, kepada wartawan di Bandung, Minggu (12/11/2022) sore.

Dia menilai perempuan tidak hanya cukup memiliki kecantikan saja, melainkan harus pintar sehingga secara mandiri mampu menghadapi situasi apapun. Salah satunya mandiri secara finansial. Bahkan, memasuki usia yang sudah tidak muda lagi tetapi mereka harus tetap memiliki kreativitas. 

Salah satunya, dengan mengenalkan mereka di dunia e-commerce. Ia mencontohkan peserta didiknya yang berprofesi sebagai penjahit mampu meningkatkan omset meskipun dalam masa pandemi Covid-19. 

"Ternyata dia menjalankan bisnisnya secara online," ujarnya.

Baca Juga: E-Commerce Kompak Pelit Promo, Pengamat: Hal Lumrah, Investor Ingin Investasinya Kembali

Selama ini, Finna mengakui sering mendapatkan keluhan dari peserta didiknya, seperti penurunan omset penjualan karena mereka masih gagap teknologi sehingga mereka masih jualan secara manual (offline). 

Maka, ASC mengenalkan ibu-ibu rumah tangga ini untuk mulai memasarkan produknya melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, dan lainnya. 

"Mereka diajarkan bagaimana jualan produknya melalui media sosial. Jadi mereka harus bisa berjualan online sekarang," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: