Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mesti Berterima Kasih atau Malah Waspada? Rusia Kuak NATO Punya Agenda buat Militerisasi...

Mesti Berterima Kasih atau Malah Waspada? Rusia Kuak NATO Punya Agenda buat Militerisasi... Kredit Foto: AFP/Saul Loeb
Warta Ekonomi, Phnom Penh, Kamboja -

Sementara negara-negara Asia-Pasifik tetap terpecah dalam hal keamanan, NATO secara aktif bekerja untuk memperkuat posisinya di kawasan itu, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

“NATO tidak lagi mengatakan bahwa itu adalah aliansi murni defensif,” kata diplomat itu, berbicara di sela-sela KTT ASEAN di ibu kota Kamboja Phnom Penh pada Minggu.

Baca Juga: Pengamat: Indonesia Cuma Ngundang Tanpa Usulan Apa pun Soal Rusia dan Ukraina

Sejak akhir Perang Dingin, blok militer pimpinan AS telah beberapa kali memindahkan “garis pertahanannya” lebih dekat ke perbatasan Rusia, kata Lavrov.

Pada KTT Madrid musim panas ini, aliansi tersebut mengumumkan “bahwa mereka memiliki tanggung jawab global dan bahwa keamanan Euro-Atlantik dan Indo-Pasifik tidak dapat dipisahkan,” tambahnya.

“Faktanya, mereka sekarang mengklaim bahwa mereka akan memainkan peran utama [di kawasan Asia-Pasifik] dan sudah menggeser apa yang disebut garis pertahanan ke Laut China Selatan,” kata menteri tersebut.

Washington dan sekutunya telah berusaha untuk memiliterisasi kawasan itu, kata Lavrov, menawarkan pengingat pakta pertahanan AUKUS, yang ditandatangani antara AS, Inggris dan Australia tahun lalu. Upaya saat ini sedang dilakukan untuk memasukkan Selandia Baru, Jepang dan Kanada ke dalam blok ini, tambahnya.

"Tindakan itu jelas ditujukan untuk menahan China dan menentang kepentingan Rusia di Asia-Pasifik,” kata menteri tersebut.

“Tidak ada konsensus di ASEAN (Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara) tentang bagaimana melanjutkan bidang keamanan di kawasan ini. Jadi, jika tujuan Amerika adalah menyebarkan keraguan di antara anggota ASEAN dan mencoba merusak posisi persatuan mereka, maka mereka telah mencapainya,” kata Lavrov.

Menurut menteri luar negeri, dia telah “terus terang” menguraikan keprihatinan tersebut, yang juga dimiliki oleh China, kepada para peserta KTT Asia Timur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: