Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan target Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat diperlukan adanya bantuan seluruh pihak.
Menurutnya, untuk mencapai target tersebut, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, melainkan membutuhkan bantuan dari banyak pihak.
"Salah satunya adalah kolaborasi dengan komunitas bisnis untuk berpartisipasi dalam proses transisi energi," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Menteri ESDM Beberkan Potensi EBT di Indonesia
Arifin mengatakan, kolaborasi yang bisa dilakukan oleh entitas bisnis bisa berupa ikut mengembangkan teknologi yang berbasis rendah karbon atau yang lebih 'hijau'.
Bukan hanya itu, Arifin mengatakan bahwa proses transisi energi membutuhkan sokongan dana yang tidak sedikit, sehingga peluang kolaborasi untuk komunitas bisnis sangat terbuka lebar untuk mendanai proyek-proyek transisi energi.
"Berdasarkan data IRENA, transisi energi secara global membutuhkan dana sebesar US$131 triliun," ujarnya.
Sementara itu, pemerintah telah merencanakan akan membangun pembangkit listrik sebesar 500 GW hingga tahun 2060, dan Indonesia memiliki potensi yang sangat menjanjikan dengan beragam sumber daya untuk dapat dijadikan bahan baku pembangkit.
"Yang kita butuhkan adalah ketersediaan teknologi untuk mendukung program tersebut, dan kemampuan pendanaan proses transisi energi itu sendiri," ungkapmya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti