Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaspersky Ingatkan Keamanan dan Inklusi Digital dalam Konsep Metaoffice

Kaspersky Ingatkan Keamanan dan Inklusi Digital dalam Konsep Metaoffice Kredit Foto: Unsplash/Luca Bravo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dengan perkembangan digitaliasi yang cepat, proses robotiasi, serta konektivitas yang berkembang secara keseluruhan kini telah telah memunculkan berbagai tren inovasi untuk kolaborasi dan simulasi jarak jauh bagi lingkungan perusahaan, termasuk pada teknologi human augmentation atau teknologi aumentasi manusia.

Terkait dengan hal ini, perusahaan global cybersecurity Kaspersky memberikan prediksinya terhadap masa depan kantor meta atau metaoffice terutama untuk memastikan hal penting yaitu terutama terkait dengan keamanan dan inklusi digital selama masa adaptasinya.

Marco Preuss selaku Deputy Director, Global Research & Analysis Team (GReAT) di Kaspersky menyampaikan bahwa kecepatan augmentasi manusia di lingkungan perusahaan akan bergantung pada kemampuan bisnis untuk bergerak dengan cepat dan efisien.

Baca Juga: IFS 2022 Angkat Topik Baru: Keamanan Siber dan Perlindungan Data Pribadi

Dalam hal ini, penelitian dari Kaspersky mencatat bahwa perusahaan harus mempertimbangkan lingkungan kerja sebagai tempat yang nyaman dan inklusif bagi semua orang dalam pendekatannya terhadap metaoffice.

Karena teknologi augmentasi bertujuan untuk mengganti bagian tubuh manusia dengan implan buatan, maka perusahaan harus mempertimbangkan dalam peningkatan kualitas hidup, terutama terkait dengan skenario negatif seperti peningkatan kemampuan kognitif dan fisik yang mengarah pada divisi superhumanas dan orang-orang yang memutuskan untuk tidak meningkatkan augmentasi diri mereka sendiri.

Pasar augmentasi manusia secara global mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan diproyeksi akan tumbuh empat kali lipat menjadi US$498 miliar ada tahun 2028. Dengan pertumbuhan pesat ini tentu disertai dengan berbagai ketidakpastian dan risiko keamanan digital. Dalam hal ini, Kaspersky menemukan bahwa meskipun terdapat peningkatan popularitas terhadap perangkat tambahan bionik, namun sikap terhadap teknologi tersebut tidak selalu positif.

Sebanyak 88% respon dalam studi yang dilakukan oleh Kaspersky menyampaikan kekhawatirannya terutama terkait dengan tubuh mereka yang diaugmentasi dapat menjadi sasaran penjahat dunia maya. Dari segi keamanan manusia, pertanyaan yang muncul adalah tentang pencurian identitas atau data di dunia digital dan keamanan fisik. Oleh karena itu augmentasi manusia harus dilindungi dari kemungkinan ancaman dari perangkat bionik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: