
Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menenekankan G20 perlu untuk tetap relevan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Edi selaku Sherpa G20 Indonesia menyampaikannya saat memimpin Delegasi Indonesia dalam pertemuan Emerging Market Economies (EMEs) yang digelar secara virtual, Rabu (2/04/2025).
Lebih lanjut, karenanya Indonesia turut mendorong G20 menjadi forum ekonomi premier dunia yang mengedepankan prinsip inklusivitas, kesetaraan, dan keterwakilan yang adil.
"G20 perlu membangun keseimbangan kepentingan di antara keanggotaan G20 yang sangat beragam, dengan memberikan perhatian khusus pada isu praktik perdagangan yang tidak adil dan ketidakseimbangan ekonomi global yang semakin mencolok," ucapnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Sabtu (5/4).
Pertemuan yang digelar untuk memperkuat soliditas dan peran negara berkembang dalam Forum G20 tersebut mengawali rangkaian pertemuan Sherpa ke-2 yang akan dilaksanakan pada 3 dan 4 April 2025.
Pertemuan EMEs juga bertujuan untuk menyeleraskan pandangan strategis terkait sejumlah isu di Forum G20, di antaranya evaluasi Forum G20 setelah 20 tahun berdiri, dinamika geopolitik, serta sejumlah prioritas bersama dari substansi working groups.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Sherpa G20 Afrika Selatan Zane Dangor dan dihadiri oleh Sherpa Indonesia, Afrika Selatan, Argentina, Arab Saudi, Brasil, India, Meksiko, Rusia, Tiongkok, Turki, Uni Emirat Arab, serta Uni Afrika.
Pada pertemuan tersebut para peserta menekankan pentingnya memperkuat partisipasi negara-negara berkembang dalam proses pengambilan keputusan, termasuk evaluasi terhadap efektivitas struktur kerja G20 dan usulan reformasi tata kelola yang lebih responsif terhadap dinamika global saat ini.
Negara-negara EMEs menekankan pentingnya menciptakan arsitektur perdagangan dan investasi global yang lebih adil, inklusif, dan kondusif bagi pembangunan. Para Sherpa juga menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya hambatan perdagangan dan proteksionisme yang menghambat pemulihan ekonomi global.
Dalam konteks ini, para Sherpa mendukung upaya memperkuat sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan (rules-based system), serta mendorong investasi berkualitas tinggi yang berkontribusi pada transformasi ekonomi di negara-negara berkembang.
Negara-Negara EMEs sepakat bahwa isu-isu geopolitik dan keamanan seharusnya tidak menghambat jalannya pembahasan substansi dan teknis di level working group.
Sherpa mendorong agar diskusi isu geopolitik dibahas secara terpisah hanya pada tingkat Sherpa, Menteri Luar Negeri, dan Kepala Negara/Pemerintah, guna menjaga fokus kerja G20 pada isu-isu ekonomi global, pembangunan berkelanjutan, transformasi digital, serta perdangangan dan investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement