FSB G20 Tetapkan Prioritas 2026: Regulasi Stablecoin Hingga Pengawasan Utang Global
Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
G20 Financial Stability Board (FSB) menetapkan modernisasi regulasi, penyelarasan aturan terkait stablecoin serta pengawasan terhadap pertumbuhan utang dan pasar private credit sebagai prioritas utama untuk tahun 2026.
Ketua Financial Stability Board, Andrew Bailey menegaskan komitmennya untuk terus memantau kerentanan dalam pasar keuangan global dan memastikan implementasi rekomendasi yang telah diterbitkan.
Baca Juga: Gandeng Societe Generale, Bursa Saham Jerman Integrasikan Stablecoin Euro dan Dolar AS
“Plenary menyepakati bahwa kami harus mengkaji berbagai inisiatif ini untuk menentukan bagaimana lembaga tersebut dapat mendukung penyelarasan pendekatan secara global,” katanya, dilansir Kamis (20/11).
Salah satu fokus utama tahun depan adalah lonjakan pasar private credit yang dinilai tumbuh sangat cepat, semakin kompleks dan relatif kurang transparan.
FSB menilai meningkatnya keterkaitan sektor tersebut dengan sistem keuangan lebih luas membutuhkan pemantauan yang cermat. Opsi langkah pihaknya pada tahun depan mencakup penilaian lanjutan atas potensi kerentanan serta peningkatan kualitas data yang tersedia bagi regulator.
Rapat pleno juga menyerukan pemantauan ketat terhadap aset kripto dan stablecoin serta dampaknya terhadap stabilitas keuangan.
FSB menyebut stablecoin memiliki sejumlah kerentanan, termasuk risiko penarikan dana secara besar-besaran (run risk) dan tantangan regulasi, terutama terkait penerbit yang beroperasi lintas yurisdiksi.
Baca Juga: BI Catat Utang Luar Negeri RI Turun Jadi US$ 424,4 miliar di Kuartal III 2025
Selain itu, mereka juga membahas valuasi aset yang dinilai berada pada tingkat sangat tinggi secara historis, khususnya saham-saham terkait kecerdasan buatan (AI), serta meningkatnya peran entitas nonbank yang memiliki leverage tinggi dalam pasar surat utang pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement