Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Masalah Ini, Produksi Sawit di Negara Produsen Terbesar Nomor 2 Dunia Turun

Hadapi Masalah Ini, Produksi Sawit di Negara Produsen Terbesar Nomor 2 Dunia Turun Kredit Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepanjang tahun 2021-2022, produksi minyak sawit Malaysia dilaporkan tertekan akibat kendala ketersediaan tenaga kerja.

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mencatat produksi minyak sawit Malaysia periode tahun 2021-2022 diprediksi mencapai 18,2 juta ton atau naik 2 persen dari periode tahun 2020-2021. Dengan luas area sawit naik 1 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 5,5 juta hektar dan produktivitas naik 1 persen menjadi 3,33 ton per hektar.

Baca Juga: Bukan Indonesia, Ternyata Dulunya Negara Ini Lho Produsen Sawit Utama Dunia

"Sekitar 80 persen tenaga kerja sektor sawit Malaysia berasal dari Indonesia. Lainnya berasal dari Filipina, Bangladesh, Nepal, dan Myanmar," seperti tercatat dari laporan USDA.

Sejak merebaknya pandemi Covid-19, Malaysia menutup pintu masuk bagi pekerja migran, kemudian larangan tersebut dibuka pada Juni 2022. Pada saat yang bersamaan, Indonesia memberlakukan moratorium pengiriman pekerja migran ke Malaysia.

Data USDA mencatat, Malaysia kekurangan 54 ribu pekerja di sektor sawit, di mana 29 ribu di antaranya merupakan tenaga kerja pemanen dan pengutip tandan buah segar (TBS) sawit.

Baca Juga: Pendapatan Petani Sawit Lebih Tinggi dari Nonsawit, Ini Buktinya!

Dewan Minyak Sawit Malaysia dalam laporan USDA mencatat satu orang tenaga kerja yang terampil/ahli di pekerjaannya mampu memanen 2 ton TBS per hari. Dengan kekurangan tenaga kerja tersebut, catat laporan USDA, diperkirakan ada 58 ribu ton TBS tidak dipanen setiap harinya.

Meskipun cuaca mendukung panen, industri sawit Malaysia dilaporkan gagal memenuhi permintaan akibat kelangkaan tenaga kerja. Akibatnya, produksi minyak sawit di bawah rata-rata. Menurut USDA, produksi minyak sawit Malaysia pada Oktober 2021 hingga September 2022 tercatat 6 persen di bawah rata-rata 5 tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: