CEO Erajaya Active Lifestyle: Kesuksesan Bisnis Bukan Hanya Strategi Tapi Juga Tim Solid
Menjadi bagian dari Erajaya Group, Erajaya Active Lifestyle telah menjadi salah satu bisnis vertikal Erajaya Group yang sukses bergerak di bidang distribusi dan retail produk-produk active lifestyle.
Tentu bukan hal mudah menjadi pemain yang memiliki nama besar di industri dengan persaingan yang ketat dan memiliki potensi serta tantangan yang terus tumbuh. Oleh karenanya, untuk melihat bagaimana strategi Erajaya Active Lifestyle ini dapat terus tumbuh secara positif, Warta Ekonomi telah melakukan sebuah wawancara bersama dengan CEO Erajaya Active Lifestyle, Djohan Sutanto.
Dalam kesempatan ini, Warta Ekonomi akan membagikan pandangan Djohan Sutanto selaku CEO Erajaya Active Lifestyle yang juga seorang sport enthusiat yang mengikuti tren gaya hidup aktif untuk berbagi pandangannya terhadap industri dan juga perjalanannya di Erajaya Active Lifestyle.
Baca Juga: Tumbuh Bersama Klien, CEO DOKU Tekankan untuk Selalu Berikan Layanan dan Produk yang Terbaik
Menempati posisi sebagai CEO Erajaya Active Lifestyle, bagaimana perjalanan Anda menjadi pemain di industri yang harus terus bergerak menyesuaikan tren lifestyle konsumen?
Perjalanan Erajaya Active Lifestyle (EAL) lumayan panjang di mana Erajaya sendiri sudah berdiri selama 26 tahun dan saat itu kami memulai dari bisnis handphone yang kemudian berkembang karena kami melihat tren sehingga mulai mengembangkan bisnis di luar handphone yang kami sebut sebagai produk gadget active lifestyle, seperti alat-alat olahraga, produk smart home, produk hobi, dan lainnya.
Di sini yang menjadi inti dari EAL masih tetap sama, yaitu memiliki fokus kami pada customer centric dengan memastikan bahwa pengalaman konsumen dalam berbelanja di kami baik secara online maupun offline itu harus selalu positif dan yang kami kembangkan ini harus terus relevan dengan konsumen Indonesia.
Apa yang mengembangkan kami dalam bisnis ini adalah tren, misalnya saat pandemi yang merubah gaya hidup dan perilaku konsumen, dengan perubahan yang begitu besar, EAL melihat kesempatan yang juga besar dalam momen seperti ini di mana ini juga memberikan dampak positif bagi EAL termasuk pada upaya dan kepercayaan kami dalam mengusung produk-produk yang relevan dengan perjalanan masyarakat saat ini.
Meskipun telah mengembangkan bisnis ini jauh sebelum pandemi, tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi telah mendorong dan menambah semangat serta kekuatan kami untuk memberikan fokus pada produk-produk yang dibutuhkan dan relevan dengan perkembangan masyarakat.
Saya pribadi, perjalanan saya hingga diberi tanggung jawab sebagai CEO EAL ini, mungkin sejak 27 tahun lalu saya memang sudah bekerja di sektor yang bergerak di bidang elektronik hingga akhirnya bergabung di Erajaya dan saat beberapa tahun lalu Erajaya mulai melakukan diversifikasi dalam produk gadget lifestyle ini.
Bagaimana Anda melihat potensi pasar dan tren di segmen produk gadget active lifestyle saat ini dan di masa depan dengan berbagai tantangan ekonomi makro yang ada?
Sebenarnya, di Erajaya sendiri kami mengalami pertumbuhan yang positif bahkan saat pandemi selama tiga tahun ini. Terhadap potensi di masa depan terkait dengan tantangan makro ekonomi apakah akan seburuk saat pandemi? Saya rasa mudah-mudahan tidak karena pandemi telah menjadi salah satu kondisi yang cukup buruk untuk kita alami.
Dalam hal ini, saya percaya pada kekuatan ekonomi Indonesia meskipun di tahun depan digadang akan terjadi gonjang ganjing tantangan ekonomi yang terjadi. Kita telah berhasil melewati masa pandemi yang buruk dengan baik. Erajaya Grup termasuk EAL sendiri juga telah tumbuh cukup positif.
Selain itu yang membuat kami optimis adalah bahwa kami melihat ada perkembangan di industri ini. Bahkan di segmen gadget active lifestyle ini memang sudah menjadi sebuah tren. Kalau kita melihat pada ekonomi digital dan aktivitas digital di Indonesia ini bertumbuh dengan sangat kuat dan untuk menjadi bagian dari ini, gadget active lifestyle telah menjadi prasyarat utama.
Oleh karena itu kami percaya bahwa produk-produk tersebut dibutuhkan masyarakat dan menjadi tren apalagi di masa sekarang di mana semua orang tertarik dengan konten-konten digital. Jadi kami melihat sebenarnya saat ini dan di masa depan adalah kesempatan yang sangat bagus dan produk-produk ini tidak hanya menjadi produk tapi juga akan menjadi bagian dari gaya hidup aktif masyarakat.
Bagaimana Anda melihat target pasar yang didominasi generasi muda di era dengan perubahan yang begitu pesat ini?
Kami Erajaya Grup merupakan perusahaan yang dijalankan dengan dasar melihat pada potensi yang ada di masyarakat. Ketika kami masuk ke suatu market, kami lebih dulu mengidentifikasi target market tersebut, kami membuat profil konsumen di Indonesia. Dalam hal ini, kami melakukan riset di mana kami memiliki beberapa riset seperti primary research, secondary research, dan lainnya termasuk kami bekerja sama dengan agensi riset konsumen yang menyediakan riset terkait dengan tren yang ada di Indonesia.
Kami mempelajari data-data yang ada dan juga untuk produk-produk tertentu, kami bekerja sama dengan prinsipal kami karena mereka juga memiliki hasil riset pasar yang lebih kuat untuk produk mereka. Jadi dengan memanfaatkan informasi dan market intelligence dari mereka, kami mempelajari dan mencocokkan itu untuk melihat target pasar.
Sebenarnya, target dari produk itu sangat luas, bukan hanya anak muda. Di EAL, kami tidak hanya fokus pada anak muda, tetapi yang terpenting bagi kami adalah kami memantau minat dan perilaku dari konsumen. Kami melihat pada tren karena pasti konsumen itu mengikuti tren. Memang ada segmen tertentu yang utamanya itu lebih kepada anak muda, namun juga ada segmen yang pasarnya lebih luas, jadi kami berusaha untuk menjangkau semua segmen.
Sebagai CEO EAL, bagaimana startegi Anda memanfaatkan perkembangan tren teknologi dan sosial untuk menjangkau konsumen ideal?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: