Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Bank Neo Commerce Paparkan Keberhasilan Tahun 2022 dan Rencana Perusahaan di Tahun 2023

Bos Bank Neo Commerce Paparkan Keberhasilan Tahun 2022 dan Rencana Perusahaan di Tahun 2023 Kredit Foto: BNC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), Tjandra Gunawan, menjabarkan mengenai keberhasilan Bank Neo Commerce (BNC) di mana aset BNC tumbuh 130% yoy dibanding September 2021. 

"Alhamdullilah, Bank Neo Commerce (BNC) berhasil menaikkan aset secara drastis, lebih dari 130% dibandingkan September 2021. Nah ini akan leads ke tahun 2023. Kita berhasil membangun apa yang namanya digital lending. Jadi, digital lending kami, produk andalan kami yang terdiri dari payday loan lending sama instalment. Dua produk andalan kami ini, cuma dalam hitungan setahun, berhasil dari 0 istilahnya, sekarang meng-occupy sekitar 30%-35% total lending kami yang notabene tercatat sekarang ini di Rp9,7 triliun. Itu kita masih bicara produknya masih ke ritel consumptions," paparnya dalam acara Media Gathering bersama Direksi PT Bank Neo Commerce Tbk di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga: Ekonomi Tahun 2023 Dikatakan Gelap, Dirut Bank Neo Commerce: Saya Optimis Ekonomi Indonesia Akan Tumbuh dan Survive

Tjandra pun kemudian menjelaskan mengenai rencana produk dan layanan yang akan diluncurkan di tahun 2023 nanti, seperti productive lending bagi para UKM.

"Apa yang akan kita rencanakan di tahun depan untuk diluncurkan? Kita menyasar berikutnya lagi adalah mau mengarah ke productive lending yang mana mengarah ke UKM. Kita akan lakukan segala sesuatunya as much as possible using the technology platform. Jadi yang kita luncurkan adalah SME lending lewat platform. Nah itu akan kita luncurkan ke user-user kita yang notabene banyak yang ternyata dari 20 juta lebih user kita ini punya bisnis sampingan. Nah itu yang akan kita didik dulu," ujarnya.

"Nah sekarang ini kita sudah menawarkan mereka itu masih ke fasilitas yang funding, transfer, masih yang istilahnya masih yang sisi liabilities-nya kalau bisa dibilang dan activities-nya. Nah kita akan luncurkan tahun depan adalah membantu mereka dari sisi capital-nya mereka, modal kerjanya mereka. Jadi, tahun depan kita akan luncurkan lending SME tersebut," tambahnya.

Bos bank berkode saham BBYB ini juga mengatakan akan meluncurkan ticket size UKM sekitar Rp100 juta-Rp250 juta yang mana akan dimulai dari beberapa puluh juta terlebih dahulu.

"Rencananya kita akan luncurkan di ticket size mungkin sekitar Rp100 (juta)-Rp250 (juta) top-nya. Tapi, kita akan mulai dari kecil-kecilan dulu, mungkin dari berapa puluh juta dulu. Kita liat traction-nya, kita juga liat namanya credit history-nya di mana semakin lama, semakin akan besar kita berikan ticket size-nya. Jadi, kita masuk ke productive lending, itu salah satunya," katanya.

Baca Juga: Bank Neo Commerce Pastikan Pemenuhan Modal Inti Tercapai

Tjandra juga mengungkapkan bahwa rencana BNC adalah memperbesar fee-based income di tahun 2023.

"Tahun depan kita rencana memperbesar fee-based income kita. Kami sadar bahwa aset itu is one thing. Tapi, transactions itu jauh bisa menciptakan stickiness yang lebih dalam. Orang akan pakai aplikasi kami kalau misalkan mereka menganggap aplikasi kami berguna. Bagaimana supaya bisa berguna dan relevan? Jadi, kita luncurin fitur-fitur yang relevan dengan kehidupan sehari-hari customer. Dari situ, kita akan luncurkan produk wealth management lewat aplikasi juga tahun depan. Dari sini kita berharap fee-based income akan terdongkrak mulai kuartal 1 tahun depan," tutupnya.

Penulis: Putu Rusta Adijaya

Reportase: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: