Waduh Gawat! Belum Deklarasi Juga, PKS Tegaskan Tiga Kriteria Capres Mereka, Anies Baswedan Nggak Masuk?
Anies Baswedan mendapat sorotan karena meskipun gelombang dukungan menjadi presiden tak lagi dapat dibendung, sejauh ini baru NasDem yang sudah berani mendeklarasikan dirinya menjadi Capres.
Dua partai lain yang merupakan bagian dari calon koalisi yakni PKS dan Demokrat sampai saat ini belum menegaskan sikap meski baik Anies dan tiga partai tersebut rutin dan intens melakukan komunikasi.
Mengenai hal ini, Presiden PKS Ahmad Syaikhu angkat suara. Syaikhu menegaskan bahwa PKS harus melakukan mekanisme partainya terkait masalah pencapresan yakni Majelis Syuro.
“Jadi ini mekanisme yang diberlakukan di PKS, jadi seluruh masukan-masukan terkait dengan capres-cawapres akan dibahas di sana,” jelas Syaikhu saat tampil di kanal Youtube Refly Harun, dikutip Kamis (17/11/22).
Meski demikian, Syaikhu menegaskan sudah ada proses yang berjalan mengenai pecapresan ini.
Ia menyebut bahwa pihaknya telah punya guidance atau syarat kriteria dalam menentukkan sosok pemimpin yang akan diusung pada Pilpres 2024.
“PKS akan menentukan pilihan pada calon pemimpin nasional baik capres-cawapres dengan tiga kriteria,” jelasnya.
Kriteria pertama yang PKS tetapkan untuk calon yang akan diusung adalah sosok yang punya karakter Nasionalis-Religius.
“Pertama memiliki karakter nasionalis religius,” tambahya.
Syarat kedua yang Syaikhu ungkapkan adalah sosok calon pemimpin tersebut harus menjadi simbol atau representasi dari perubahan
“Kedua, ini yang tadi disebutkan, dia menjadi simbol perubahan,” jelasnya.
Syarat ketiga atau terakhir yang syaikhu ungkapkan adalah sosok calon pemimpin tersebut harus punya peluang untuk menang.
“Satu hal lagi yaitu pobability-nya untuk menang ada,” tambahya.
Syaikhu menegaskan sampai sekarang komunikasi dan pembahasan bersama Demokrat dan NasDem terus terjalin untuk mencapai kata sepakat di berbagai hal sebagai sebuah kekuatan koalisi.
Sebagaimana diketahui, kabar deklarasi 10 November calon koalisi pengusung Anies Baswedan dipastikan tak terjadi. Masing-masing partai (PKS dan Demokrat) punya alasan mengapa itu belum bisa terjadi yang pada intinya belum menemukan kata sepakat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto