Refly Harun Blak-blakan: Masa PPP Itu Hatinya Dukung Anies Baswedan, Tetapi Elite-nya Tersandera Istana!
Setelah Sumatera Utara, kedatangan kandidat Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan ke Yogyakarta juga mencuri perhatian karena disambut antusias warga yang datang menyambutnya.
Salah satu kelompok masyarakat yang menyatakan dekalrasi dukungan ke Anies Baswedan di rangkaian kegiatannya di Yogyakarta adalah Forum Ka’bah Membangun (FKM) yang diisi oleh para kader, simpatisan, serta senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Mengenai dukungan masa PPP ke Anies Baswedan ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut berkomentar. Menurutnya hati PPP adalah Anies.
“PPP ini sebenanya hatinya di Anies Baswedan sudah pasti, hati masanya,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya dikutip Minggu (19/11/22).
Karenanya, Refly menilai manuver PPP saat ini yang lebih condong ke kekuasaan lewat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hanyalah keinginan elite mereka sendiri bukan dari suara simpatisan atau massa pendukung.
Bahkan menurut Refly, Elite PPP saat ini tersandera oleh pihak istana sebagai konsekuensi bergaung dengan kekuasaan.
“Elitenya tersandera istana karena dia bagian dari istana,” jelas Refly.
Refly membandingkan elite PPP dengan keberanian Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang dengan lantang meski berada di kekuasaan mendukung sosok Anies Baswedan.
Menurut Refly, elite PPP tak segarang sosok Surya Paloh.
“Elite-nya belum seberani Surya Paloh yang terang-terangan menudukung Anies Baswedan,” ungkap Refly.
Kaenanya, menurut Refly saat ini PPP dalam situasi bermain dua kaki dan perlu ditunggu manuver mereka di menit-menit akhir.
“Mereka masih bermain dua kaki, tapi kita tidak tahu nanti saat terakhir,” tambah Refly Harun.
Sebelumnya, FKM mendeklarasikan dukungan ke Anies Baswedan. Deklarasi ini dimotori oleh tokoh senior PPP Habil Marati dan Bambang Aris S serta sejumlah mantan Anggota DPR RI Fraksi PPP.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto