Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duduk Semeja bareng Bos Pentagon, Prabowo Buka-bukaan: Indonesia Baik ke Amerika juga China

Duduk Semeja bareng Bos Pentagon, Prabowo Buka-bukaan: Indonesia Baik ke Amerika juga China Kredit Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertahanan Amerika Serikat dan Indonesia keluar dari pertemuan mereka pada Senin (21/11/2022) dengan pemahaman yang tampaknya berbeda tentang seberapa dekat kedua negara secara militer selaras.

Tampil dalam konferensi pers di Jakarta setelah pembicaraan dengan mitranya dari Indonesia, Menhan AS Lloyd Austin berbicara tentang mempererat hubungan pertahanan dan meningkatkan “interoperabilitas” persenjataan kedua negara.

Baca Juga: Bos Pentagon bakal Kunjungi Indonesia, Ketemu Pak Prabowo?

Menhan Indonesia Prabowo Subianto berulang kali membela hubungan kuat negaranya dengan dua musuh terbesar AS, Rusia dan China.

“Amerika Serikat bangga bermitra dengan Anda saat kami bekerja sama untuk memajukan visi bersama kita tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Austin.

Namun Prabowo mengingatkan sikap netral geopolitik Jakarta kepada pers, dengan mengatakan, “Saya ingin menekankan bahwa Indonesia selalu mengambil posisi berusaha menjaga hubungan terbaik dengan semua bangsa, terutama semua kekuatan besar.”

Pembicaraan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, yang semakin bentrok atas dugaan campur tangan Washington dalam hubungan Beijing dengan Taiwan.

China memutuskan hubungan pertahanan dan iklim dengan AS pada Agustus, setelah Ketua DPR Nancy Pelosi menentang peringatan untuk tidak mengunjungi Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai kedaulatannya.

Indonesia berpartisipasi dalam latihan militer bersama dengan AS pada bulan Agustus dan setuju minggu lalu untuk melanjutkan latihan dan pelatihan militer bersama dengan China. Jakarta juga membeli persenjataan Cina dan Rusia.

Ditanya tentang tekanan Barat untuk menghentikan pengadaan pertahanan tersebut, Prabowo mengatakan, “Kami memiliki hubungan jangka panjang dengan Rusia dan China. Kami memiliki hubungan dengan Rusia selama bertahun-tahun."

"Militer kami menggunakan peralatan Rusia ... Kami menghargai hubungan kami dengan China. Sebagai negara merdeka dan berdaulat, kami berhak menggunakan dan memperoleh peralatan dari banyak negara,” ungkap Prabowo.

Baca Juga: Terlihat Mesra Sama Prabowo dan Ganjar Pranowo, Skenario Dua Kaki Milik Jokowi Dibongkar Habis!

Pembicaraan itu dilakukan pada hari yang sama ketika Wakil Presiden AS Kamala Harris melakukan perjalanan ke rantai pulau Palawan di Filipina untuk menunjukkan dukungan Washington bagi sekutu Asia Tenggara dalam sengketa teritorial mereka dengan China.

“Kami bertemu karena dunia bergulat dengan serangan terhadap tatanan internasional berbasis aturan, terutama invasi Rusia yang tidak beralasan terhadap Ukraina,” kata Austin.

Prabowo mengatakan Indonesia melihat China sebagai negara sahabat dan mengharapkan untuk menyelesaikan klaim teritorial yang tumpang tindih melalui negosiasi.

“Namun, kami tegaskan bahwa Indonesia akan mempertahankan kedaulatannya dan kami akan mempertahankan kemerdekaan kami,” tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: