Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS Luncurkan Neraca Institusi Terintegrasi, Dukung Data Perekonomian Nasional yang Komprehensif

BPS Luncurkan Neraca Institusi Terintegrasi, Dukung Data Perekonomian Nasional yang Komprehensif Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, meresmikan peluncuran Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) Indonesia di Jakarta. | Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, baru saja meresmikan peluncuran Neraca Institusi Terintegrasi (NIT) Indonesia di Jakarta. Margo mengatakan, jika NIT adalah kerangka kerja makroekonomi yang menyajikan data perekonomian nasional yang komprehensif.

Tak hanya itu, Margo menjelaskan, NIT sekaligus memberikan gambaran menyeluruh tentang aliran ekonomi menurut institusi yang bisa menjadi bahan evaluasi kebijakan maupun untuk perumusan kebijakan selanjutnya.

Baca Juga: Menteri PPN Ingatkan Pentingnya Reindustrialisasi Sebagai Kunci Transformasi Ekonomi Indonesia Pasca Covid-19

"Penyediaan NIT juga komitmen Indonesia untuk memenuhi rekomendasi Data Gap Initiative (DGI), khususnya pada poin 2.8 mengenai diseminasi Sectoral Accounts and Balance Sheet (SAB) atau dalam bahasa Indonesia kita terjemahkan sebagai NIT," ujarnya dalam sambutan acara peluncuran NIT di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Tak sendiri, BPS bersama Bank Indonesia juga diketahui sebagai tim penyusun NIT, di mana BPS menjadi leader dalam program tersebut, serta mendapat dukungan penuh dari sejumlah kementerian dan lembaga seperti Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Margo melanjutkan, harmonisasi data makroekonomi pada NIT berdasarkan sejumlah aspek, yaitu Government Financial Statistic (GFS) yang dirilis Kemenkeu, Monetary Financial Statistics (MFS) yang dirilis dari Bank Indonesia, Balance of Payment (BOP) yang dirilis dari Bank Indonesia, dan Gross Domestic Product (GDP) dari tiga sisi pendekatan seperti produksi, pengeluaran, dan Pendapatan).

Menurutnya, konsistensi dari berbagai sumber data tersebut memberikan jaminan kualitas terhadap data makroekonomi Indonesia. Peluncuran NIT nyatanya juga hasil kolaborasi bersama dengan International Monetary Fund (IMF) dan Australian Bureau of Statistics.

Margo menambahkan, kerja sama dan inovasi K/L terus diperlukan untuk menjaga kolaborasi dalam rangka menyediakan data makeoekonomi Indonesia. Nantinya, BPS juga memaparkan rencana ke depannya seperti melanjutkan koordinasi & kerja sama dalam penyusunan NIT Indonesia; meningkatkan kualitas dan kedetailan data NIT serta memperkecil time lag data diseminasi; serta memperkuat analisis NIT sebagai dasar kebijakan makroekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: