Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei: 78% Pengambil Keputusan TI di Indonesia Telah Membuat Fungsi TI Mereka Lebih Demokratis

Survei: 78% Pengambil Keputusan TI di Indonesia Telah Membuat Fungsi TI Mereka Lebih Demokratis Kredit Foto: Imamatul Silfia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebanyak 78% pembuat keputusan TI (IT Decision Maker-ITDM) mengaku organisasi mereka telah berhasil menuntaskan desentralisasi infrastruktur TI. Adapun 22% sisanya menyatakan proses tersebut masih berlangsung.

Data tersebut merupakan hasil studi yang dilakukan oleh ManageEngine, perusahaan manajemen TI bagian dari Zoho Corporation.

"Ini adalah tanda yang baik. Peran TI makin meningkat setelah desentralisasi karena mendukung kolaborasi dengan berbagai divisi dalam pengambilan keputusan soal TI," kata Arun Kumar, Direktur Regional APAC di ManageEngine, saat peluncuran hasil studi bertajuk TI di Tempat Kerja: 2022 dan Selanjutnya, di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: PLN Gunakan Teknologi Baru Guna Perkuat Listrik Tanpa Kedip

Lebih lanjut, laporan tersebut menunjukkan 72% ITDM setuju desentralisasi tersebut bermanfaat menjadikan peran TI dalam organisasi lebih dikenal atau diakui. Sementara 66% mengatakan bahwa hal itu akan mendorong pertumbuhan profesionalitas melalui peningkatan keterampilan.

"Tren membuat TI lebih demokratis memungkinkan staf membuat keputusan yang lebih baik yang akan mendorong operasional yang lebih efisien dan produktif," imbuh dia.

Arun menambahkan, peran ITDM telah menjadi lebih sentral dalam mengidentifikasi teknologi yang sesuai dan memastikan bisnis mereka mematuhi pedoman privasi dan keamanan.

"Dengan menjadikan ITDM sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan eksekutif, organisasi menciptakan lanskap TI yang lebih kuat dan fungsional, memastikan solusi yang tepat dan terbaiklah yang diberikan untuk memaksimalkan efisiensi, mengamankan sumber daya penting, serta mempertahankan keberlanjutan dan daya saing secara jangka panjang," paparnya.

Meski begitu, kondisi tersebut tak terlepas dari sejumlah tantangan. Kekhawatiran utama saat memulai proses demokratisasi TI adalah tentang upaya mempertahankan tingkat keamanan TI (58%), tingkat kualitas (50%) dan struktur peraturan (43%).

Saat ditanya tentang bagaimana TI akan berkembang dalam lima tahun ke depan, 57% ITDM mengatakan bahwa organisasi mereka akan meningkatkan adopsi kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (ML), mahadata (big data), dan cloud. Pada saat yang sama, 63% juga mengatakan perlunya memfokuskan tim TI untuk memastikan operasi teknologi yang lancar dan efisien.

Sebagai informasi, ManageEngine menugaskan lembaga riset pasar independen, Vanson Bourne, untuk melakukan studi global terhadap 3.300 pengambil keputusan di kalangan TI dan fungsi bisnis utama lainnya. Sebanyak 150 orang di antaranya berasal dari Indonesia. Seluruh responden merupakan pelaku swasta dari berbagai sektor. Semua wawancara dilakukan dengan menggunakan proses penyaringan bertingkat yang ketat untuk memastikan bahwa hanya kandidat yang sesuai yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: