Lebih lanjut, Menkeu juga menjelaskan prospek perekonomian global masih harus terus diwaspadai akibat eskalasi risiko global seperti lonjakan inflasi, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, serta potensi stagflasi. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan masih cukup kuat, terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Berikan Solusi untuk Hadapi Tantangan Industri Hulu Migas Nasional
"Oleh karena itu, APBN sebagai instrumen shock absorber harus diyakinkan kesehatannya. APBN sendiri ini which is terlihat dari tadi penerimaan kita cukup baik, belanja kita tetap disiplin, kecuali yang untuk shock absorber dan defisit kita yang jauh lebih," kata Menkeu.
"Menurut berbagai proyeksi lembaga-lembaga internasional tahun depan diperkirakan jauh lebih berat. Ini yang membuat kita harus waspada tidak untuk menakut-nakuti, tapi memang kita harus melihat dan mendengar dan melihat tren itu untuk bisa merumuskan langkah-langkah menjaga ekonomi kita yang sedang baik ini," lanjutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Puri Mei Setyaningrum