Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Komunikasi Laksamana Top NATO dan Jenderal Tinggi Rusia, Moskow Membantah

Ada Komunikasi Laksamana Top NATO dan Jenderal Tinggi Rusia, Moskow Membantah Kredit Foto: Reuters/Ints Kalnins
Warta Ekonomi, Moskow -

Komandan militer tertinggi Rusia, Valery Gerasimov, belum berkomunikasi dengan ketua Komite Militer NATO, Rob Bauer, bertentangan dengan laporan di media Barat, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Laporan tentang percakapan "khas" antara dua pejabat militer dan kesepakatan tentang "lintasan kapal yang aman di Laut Hitam" adalah "penemuan dari awal hingga akhir", kata pernyataan kementerian yang dirilis pada Rabu.

Baca Juga: Washington Klaim Para Sekutu NATO Terang-terangan Tebar Ancaman ke Pasukan Amerika

Sebelumnya, outlet berita yang berfokus pada UE EurActiv mengutip sumber NATO yang mengklaim bahwa keduanya melakukan pertukaran reguler yang bertujuan untuk mengurangi konflik, khususnya di Laut Hitam, dan bahwa para pihak telah sepakat untuk "berhati-hati" untuk menghindari kecelakaan.

Sumber itu menambahkan bahwa beberapa anggota blok Eropa Timur "mengangkat keberatan mereka" tentang dugaan kontak antara Bauer dan Gerasimov.

Laksamana Belanda menjabat sebagai kepala pertahanan Belanda sebelum menjadi ketua Komite Militer NATO, yang terdiri dari kepala pertahanan semua negara anggota.

Sementara Bauer adalah penasihat strategi militer paling atas untuk Dewan Atlantik Utara, badan pembuat keputusan NATO, Jenderal Gerasimov mengepalai Staf Umum Rusia, posisi yang setara dengan kepala pertahanan di negara-negara NATO.

Sumber EurActiv mengklaim bahwa AS, Turkiye, dan negara-negara di Eropa barat dan selatan "untungnya" melawan dorongan dari anggota blok Inggris, Eropa Timur, dan Skandinavia untuk "pendekatan zero-sum" dalam hubungan dengan Rusia.

Peran Berlin dalam aliansi tersebut telah direduksi menjadi hampir tidak ada, klaim outlet tersebut. "Jerman membayar, memberi, dan tidak berbicara," kata sumber itu.

Namun demikian, sebagian besar anggota NATO berada di halaman yang sama dalam hal mendukung Ukraina, selama itu tidak membahayakan keamanan nasional mereka sendiri.

Laporan itu juga mengklaim bahwa Finlandia dan Swedia tidak mungkin bergabung dengan blok yang dipimpin AS sebelum Juni tahun depan, ketika Turkiye mengadakan pemilihan nasional.

Ankara memblokir aksesi mereka, mengklaim bahwa kedua negara tidak berkomitmen untuk memerangi kelompok teroris yang mengancam keamanan nasional Turki.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: