Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalau KIB Nekat Usung Ganjar, Pengamat Ungkap Risiko Besar: Sudah Terlihat Internal PAN dan PPP Vulgar Dukung Anies

Kalau KIB Nekat Usung Ganjar, Pengamat Ungkap Risiko Besar: Sudah Terlihat Internal PAN dan PPP Vulgar Dukung Anies Kredit Foto: Fajar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai dilirik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk diusung menjadi calon presiden (capres) 204 mendatang makin berhembus. KIB sendiri kini diisi tiga partai, yakni Golkar, PAN, dan PPP. 

Atas hal ini, Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga membeberkan risiko yang akan dihadapi oleh KIB jika nekat usung Ganjar. Menurutnya, keinginan itu membuat KIB makin ditinggalkan kader dari masing-masing partai yang berkoalisi. 

Baca Juga: Waduh Gawat! Pengamat Sebut KIB Kehilangan Momentum, Ada Apa?

"Mereka akan kecewa berat karena tidak mengusung kadernya," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Minggu (27/11/2022).

Menurutnya, mereka juga makin yakin KIB dibentuk bukan untuk mengusung kadernya. Namun, memenuhi hasrat oligarki mengusung Ganjar.

"Mereka menjadi yakin KIB hanya menjadi sekoci Ganjar," tegasnya.

Akademisi dari Universitas Esa Unggul menyebut jika persepsi itu terbentuk di internal kader partai yang tergabung dalam KIB, mereka akan mencari sosok lain yang layak mereka dukung. 

"Gejala itu sudah terlihat di internal PAN dan PPP yang secara vulgar menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan," tuturnya. 

Baca Juga: Arsul PPP Ungkap KIB Jalin Komunikasi dengan PDIP, Bahas Ganjar Pranowo?

Jamiluddin menyebut mereka sudah tidak takut berbeda dukungan dengan elite partainya. Oleh karena itu, sebelum hal itu terjadi, selayaknya KIB mengurungkan niatnya mengusung Ganjar.  Sebab penolakan terhadap Ganjar di internal KIB, khususnya di grassrootnya begitu besar.

"Lebih baik KIB mengusung kader dari tiga partai koalisinya. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga keutuhan KIB," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: