Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digunakan Banyak Negara, Ternyata Beginilah Proses Pengolahan Minyak Goreng Sawit, Simak!

Digunakan Banyak Negara, Ternyata Beginilah Proses Pengolahan Minyak Goreng Sawit, Simak! Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) merupakan bahan baku utama pembuatan minyak goreng yang digunakan di banyak negara, terutama di Indonesia. Dalam proses pengolahannya, CPO akan mengalami proses pemurnian atau refinery dengan penggunaan suhu tinggi. Proses refinery ini terdiri dari tiga tahap yaitu degumming, bleaching, dan deodorizing yang menghasilkan produk berupa Refined, Bleached and Deodorizing Palm Oil (RBDPO).

Selama proses pemurnian tersebut terdapat bahan tambahan yaitu Phosporic acid yang berfungsi untuk menghilangkan getah-getah yang ada dalam CPO, dan bahan bleaching earth yang berfungsi untuk memucatkan warna minyak. Setelah itu, dilanjutkan dengan proses fraksinasi yaitu proses memisahkan fraksi padat (stearin) dan fraksi cair (olein). Hasil dari proses ini ialah olein atau yang biasa disebut sebagai minyak goreng. 

Baca Juga: Gokil, Bauran Biodiesel Berbasis Sawit Nyatanya Berkontribusi Besar Buat Masyarakat Indonesia!

Melansir beberapa sumber, melihat CPO sebagai bahan dasarnya, berikut empat negara produsen CPO terbesar di dunia.

1. Indonesia

Selama satu dekade Indonesia masih mencatatkan diri sebagai negara dengan penghasil CPO terbesar di dunia. Kementerian Pertanian RI mencatat, areal tutupan kelapa sawit Indonesia mencapai 16,38 juta hektare. Produktivitas CPO Indonesia tahun 2022 diproyeksikan naik tipis dari 3,901 ton per hektar pada 2021 menjadi 3,903 ton per hektar. 

2. Malaysia

Malaysia diketahui menjadi salah satu penyuplai minyak sawit terbesar di dunia. Berdasarkan data Index Mundi, produksi minyak sawit Malaysia pada 2021 mencapai 18,7 juta ton dengan luas perkebunan sawit Malaysia sekitar 5,35 juta hektare. Meskipun volume produksinya cukup tinggi, rata-rata pertumbuhan produksi Malaysia sangat rendah, yaitu hanya 0,96 persen per tahunnya. 

3. Thailand

CPO yang diproduksi Thailand yakni mencapai 3,12 juta ton dengan luas lahan sawitnya 810 ribu hektare. Sedangkan untuk angka rata-rata pertumbuhan produksinya lebih tinggi dari Malaysia, yaitu mencapai 3,45 persen setiap tahunnya.

4. Kolombia

Baca Juga: Bukan Buat Ganjar Pranowo, Kode Rambut Putih Ternyata Bisa Jadi Sinyal Jokowi Ngebet Tiga Periode!

Kolombia menjadi satu-satunya negara di Amerika Selatan yang berhasil memproduksi minyak sawit dalam jumlah yang besar. Produksi minyak kelapa sawit di Kolombia mencapai 1,65 juta ton dari luas lahan sawit yang hanya mencapai 260 ribuan hektare. Perlu dicatat, angka rata-rata pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit negara ini cukup tinggi karena mencapai 3,38 persen per tahunnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: