Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Miliki 180 Proyek, DPR Yakin Rights Issue Adhi Karya Bakal Dorong Pengerjaan PSN

Miliki 180 Proyek, DPR Yakin Rights Issue Adhi Karya Bakal Dorong Pengerjaan PSN Kredit Foto: Adhi Karya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor, Jawa Barat 5, Tommy Kurniawan menilai positif kinerja PT Adhi Karya (Persero) Tbk dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, khususnya selaku penanggung jawab/kontraktor beberapa penugasan proyek strategis nasional.

Dikatakan Tommy, kinerja Adhi Karya terus membaik dan memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan penugasan proyek strategis nasional.

“Kita tahu semua Adhi Karya merupakan BUMN Konstruksi dengan kredibilitas yang kuat di Indonesia. Telah lama berdiri dan berpengalaman sebagai perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002 dan memiliki karya konstruksi monumental yang hingga kini masih dipergunakan seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu ,” kata pria yang akrab disapa Tomkur ini di Gedung Zona Madina Dompet Dhuafa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor Jawa Barat dalam sosialisasi Adhi Karya, baru-baru ini.

Baca Juga: Hingga Oktober 2022, Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Senilai Rp19,1 Triliun

“Kita akan terus mendorong Adhi Karya sebagai kontraktor maupun investor, terus bekerja sesuai timeline dan targetnya,” sambung Tommy. 

Adhi Karya yang memiliki tagline Beyond Construction ini, sekarang memiliki 180 proyek konstruksi yang sedang berjalan. Beberapa proyek besar  berkode ADHI ini, antara lain proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, rasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta CP201 dan CP20, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, Smelter Manyar di Gresik, dan beberapa proyek di Ibu Kota Negara (Fender Jembatan Pulau Balang, Hunian Pekerja Konstruksi, Jalan Tol Segmen 3A Karang Joang-Kariangau).

Menurut Tommy, Komisi VI DPR RI juga telah merealisasikan Penyertaan Modal Negara Tunai Tahun 2022 kepada ADHI sebesar Rp1,976 triliun yang akan diikuti dengan pelaksanaan right issue dengan nilai Rp1,898 triliun. Dana tersebut, akan digunakan untuk tiga Proyek Strategis Nasional yaitu Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo sebesar Rp 1,40 triliun, Jalan tol Yogyakarta-Bawen Rp 390 miliar, dan Rp 185 miliar untuk proyek SPAM Karian-Serpong.

Setelah dilakukan Perdagangan HMETD pada 28 Oktober 2022 hingga 8 November 2022, Adhi Karya berhasil menyerap dana sebesar Rp 2,65 triliun dengan komposisi PMN sebesar Rp 1,967 triliun dan dana publik sebesar Rp 689 miliar.

Total dana tersebut, sepenuhnya dapat dipergunakan untuk setoran modal ke badan usaha pembangunan beberapa Proyek Strategis Nasional. Setelah pelaksanaan Right Issue, komposisi kepemilikan saham di ADHI menjadi 64% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan 36% dimiliki oleh publik.

Baca Juga: Ketidakpastian Global Buat Lebih Banyak Emiten yang Melakukan Rights Issue

“Jelas manfaat yang diperoleh Adhi Karya sangat besar dari hasil pendanaan Rights Issue, untuk mendorong penyelesaian Proyek Startegis Nasional yang sedang dikerjakan dan penguatan modal dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, Rights Issue juga diharapkan memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat melalui peningkatan PDB/PDRB, penciptaan lapangan kerja, peningkatan pajak dan dividen, serta konektivitas wilayah menuju destinasi pariwisata. Dana PMN sebagai tambahan modal, diharapkan dapat diikuti dengan kinerja yang baik dari Adhi Karya,” terang Tommy. 

Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, bertujuan untuk mempercepat konektivitas wilayah Jogjakarta, Solo dan Semarang, mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata, serta menghasilkan multiplier effect yang salah satunya penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan.

“Selain proyek ruas jalan tol, proyek penjernihan air dan pendistribusian air bersih SPAM Karian-Serpong Timur juga diestimasi akan memberikan manfaat ekonomi makro akibat proses pembangunan SPAM yang meningkatkan permintaan atas barang dan jasa di sekitar lokasi proyek maupun operasional SPAM yang nantinya akan memberikan tambahan aktivitas ekonomi bagi pengguna,” kata Tommy. 

“Dampak dari proyek SPAM Karian utamanya akan dirasakan di wilayah konsumsi air, yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Jakarta, namun wilayah sekitarnya juga dapat menerima manfaat akibat interaksi antar-daerah,” tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: