Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom Soroti Tajam Rencana Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker: Rakyat Lebih Butuh Beras!

Ekonom Soroti Tajam Rencana Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker: Rakyat Lebih Butuh Beras! Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana pemerintah untuk membagikan Rice Cooker ke masyarakat sebagai upaya percepatan implementasi energi bersih jadi sorotan tajam.

Bantuan Penanak Nasi Listrik (BPNL) atau biasa disebut Rice Cooker ini rencananya sebanyak 680 ribu unit yang akan disalurkan ke seluruh Indonesia melalui APBN Kementerian ESDM 2023. Harga per unit seharga Rp500 ribu sehingga totalnya diperkirakan bisa menghabiskan anggaran Rp340 milyar.

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat mengungkapkan saat ini pembagian rice cooker bukanlah hal yang urgent dilakukan.

“Rakyat jauh lebih butuh beras dan lauk-pauknya serta anggaran untuk bayar listrik ketimbang diberi rice cooker,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yan diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Senin (28/11/22).

Baca Juga: Program Anies Baswedan yang Ditenggelamkan Rezim Heru 'Orangnya Jokowi' Ternyata Punya Manfaat yang Nggak Main-main, Pengamat: Konyol!

Lanjut Achmad, paling urgent saat ini adalah daya beli masyarakat yang rendah apalagi menjelang resesi 2022 yang keberadaannya sudah mulai dirasakan oleh masyarakat saat ini.

Ia pun mengungkapkan meski tak memerlukan peningkatan daya listrik rumah, kebijakan ini dinilai akan melahirkan dampak lain.

“Walaupun program ini tidak memerlukan kenaikan daya tapi penyerapan listrik masyarakat tentunya akan naik sehingga quota listrik PLN bisa terpenuhi,” ujar Achmad.

Menurut Achmad, saat ini daya listrik masyarakat masih lemah sehingga kebijakan rice cooker tersebut sangat tidak urgent dilakukan.

Baca Juga: Jokowi Teriak Pilih Pemimpin yang Rambutnya Ubanan, Ganjar Pranowo? Seloroh Refly Harun Sungguh Menohok: Kakak Ipar Saya Rambutnya Putih…

Achmad menyebut bakal ada kemungkinan naiknya biaya listrik yang harus dikeluarkan.

“Di tengah daya beli masyarakat masih lemah tentunya kenaikan kapasitas penggunaan listrik akan menyebabkan naiknya biaya listrik yang harus dikeluarkan,” tambahya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: