Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Korea Selatan Tuduh Segala yang Dilakukan Korea Utara Dipengaruhi China karena...

Presiden Korea Selatan Tuduh Segala yang Dilakukan Korea Utara Dipengaruhi China karena... Kredit Foto: Antara/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Seoul -

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan, China memiliki kemampuan untuk mempengaruhi tindakan Korea Utara. Dia menyerukan agar Beijing menghalangi Pyongyang mengejar pengembangan senjata nuklir dan rudal.

Dalam wawancara dengan Reuters pada Senin (28/11/2022), Yoon mendesak China yang merupakan sekutu terdekat Korea Utara, untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Peran China ini dapat mencegah masuknya aset militer ke wilayah Korea Utara.

Baca Juga: Bersiap, Kim Jong Un Blak-blakan Kuak Rencana Pamungkas Korea Utara, Para Ilmuan Dibuat Tertegun

"China memiliki kemampuan untuk mempengaruhi Korea Utara, dan China memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam proses tersebut," kata Yoon.

Yoon mengatakan, tergantung kepada Beijing untuk memutuskan apakah akan menggunakan pengaruh itu untuk perdamaian dan stabilitas. Yoon mengatakan, tindakan Korea Utara mengarah pada peningkatan uji coba alat pertahanan di sekitar kawasan, termasuk Jepang.

"China punya kepentingan untuk melakukan upaya terbaik dalam membujuk Korea Utara melakukan denuklirisasi," kata Yoon.

Sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan, dia bertekad untuk memiliki kekuatan nuklir paling kuat di dunia. Pejabat Korea Selatan dan AS memperkirakan, Pyongyang sedang bersiap untuk melanjutkan uji coba bom nuklir pertama kalinya sejak 2017.

Ketika ditanya apa yang akan dilakukan Korea Selatan dan mitranya jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir Yoon berpendapat bahwa, sangat tidak bijaksana bagi Korea Utara untuk melakukan uji coba nuklir. 

"Kita harus menanggapi secara konsisten, dan sejalan satu sama lain," kata Yoon.

Yoon juga menyoroti kurangnya konsistensi tanggapan internasional atas kegagalan kebijakan Korea Utara selama tiga dekade. China mendukung Korea Utara dalam Perang Korea 1950-53. Sejak itu, China mendukung Korea Utara secara ekonomi dan diplomatik.

Para analis mengatakan, Beijing mungkin memiliki kekuatan terbatas, dan sedikit keinginan untuk mengekang Pyongyang. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China dan Rusia menyerukan agar sanksi terhadap Korea Utara dilonggarkan. Keduanya juga mencegah upaya AS untuk menjatuhkan sanksi baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: