Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Earned Value Management?

Apa Itu Earned Value Management? Dua orang sedang berdiskusi. | Kredit Foto: Unsplash/ Scott Graham

Earned value management adalah metode yang ampuh dengan banyak manfaat, sehingga manajer proyek dapat dengan mudah melakukan hal-hal berikut ini:

  • Memetakan pekerjaan dengan biaya, mengurangi hal yang tidak diketahui menjadi faktor yang dapat diukur.
  • Bandingkan dan tolok ukur status saat ini dengan baseline proyek dan identifikasi jalur kritis.
  • Buat kerangka kerja berbasis data untuk mengambil tindakan dan membuat keputusan untuk masa depan.
  • Lakukan intervensi dengan cepat dan lebih awal (misalnya, Anda dapat mengubah ruang lingkup dan anggaran proyek, mengembalikan fungsi, mendapatkan lebih banyak sumber daya, berinvestasi dalam teknologi yang lebih baik, menetapkan harapan pelanggan, sumber daya pivot, dll).
  • Mempromosikan peningkatan visibilitas dan menciptakan akuntabilitas di pemangku kepentingan melalui metrik yang jelas.
  • Berikan wawasan tentang gambaran besar di tingkat proyek dan portofolio.

EVM muncul sebagai spesialisasi analisis keuangan dalam program Pemerintah Amerika Serikat pada 1960-an, sejak saat itu menjadi cabang signifikan dari manajemen proyek dan rekayasa biaya. Penelitian EVM awal menunjukkan bahwa area perencanaan & kontrol secara signifikan dipengaruhi oleh penggunaan teknik objektif seperti EVM.

Penggunaan EVM juga memberikan analisis yang berguna untuk kinerja proyek secara keseluruhan. Penggunaan dan popularitas EVM telah tumbuh secara signifikan mendorong banyak orang untuk mengandalkannya secara ekstensif selama bertahun-tahun dan dalam berbagai proyek.

Pentingnya EVM dapat dicontohkan dengan fakta bahwa pada tahun 1991, Menteri Pertahanan Dick Cheney membatalkan Program Angkatan Laut A-12 Avenger II karena masalah kinerja yang terdeteksi oleh EVM. Industri konstruksi adalah pengadopsi komersial awal EVM. Integrasi EVM yang lebih dekat dengan praktik manajemen proyek dipercepat pada 1990-an.

Earned Value (EV) adalah Key Performance Indicator (KPI) proyek yang mewakili nilai terukur dari pekerjaan yang diselesaikan hingga saat ini. EV dihitung sebagai jumlah anggaran untuk semua pekerjaan yang telah diselesaikan pada suatu proyek atau bagian dari suatu proyek (yaitu, elemen WBS, Akun Kontrol, atau Paket Pekerjaan). Ini termasuk anggaran semua pekerjaan yang 100% selesai, ditambah sebagian anggaran untuk pekerjaan yang sedang berlangsung.

Jumlah EV yang dihitung untuk barang dalam proses didasarkan pada aturan perhitungan yang ditetapkan sebelumnya yang disebut Metode EV (atau Teknik EV). Metode EV digunakan untuk memberikan ukuran kemajuan yang objektif dan menghindari perkiraan penyelesaian subjektif yang dapat menimbulkan bias dalam perhitungan.

Metode EV di atas dikenal sebagai metode diskrit, karena digunakan untuk mengukur pencapaian produk atau output kerja yang dapat ditentukan. Terkadang pekerjaan proyek tidak memiliki hasil yang terukur. Misalnya, pekerjaan pendukung operasional. Dalam kasus khusus ini, EV dapat dihitung berdasarkan berlalunya waktu dengan menetapkan Earned Value sama dengan Planned Value.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: