Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Unilever Gandeng ITC SheTrades Dorong Rantai Pasok yang Responsif terhadap Kesetaraan Gender

Unilever Gandeng ITC SheTrades Dorong Rantai Pasok yang Responsif terhadap Kesetaraan Gender Kredit Foto: Unilever Indonesia.

"Salah satu pilar dalam strategi 'The Unilever Compass' adalah untuk berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Hal ini kami lakukan melalui berbagai inisiatif, contohnya dengan membantu meningkatkan standar hidup semua pihak yang terlibat di dalam rantai nilai kami, termasuk para pemasok kami," ungkap Nurdiana, dalam diskusi panel yang diselenggarakan secara virtual pada 28 November 2022.

Ia menambahkan, salah satu wujud komitmen Unilever ialah memastikan bahwa setidaknya €2 miliar dialokasikan setiap tahun untuk menumbuhkan ekosistem bisnis yang mewakili keragaman dan inklusivitas dalam rantai pasokan Unilever. Dalam kesempatan yang sama, SheTrades-Unilever Partnership Manager, International Trade Centre, Anna Mori, menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara prioritas baik bagi Unilever maupun SheTrades. Hal itu berdasarkan data tingginya jumlah wirausaha perempuan yang aktif di Indonesia. Terlebih lagi, UMKM menyumbang 57% dari PDB negara dengan lebih dari 50% UMKM dimiliki oleh perempuan.

"Diskusi panel hari ini akan memberikan perspektif multi-stakeholder tentang hambatan yang menghalangi pengadaan yang inklusif gender. Kami harap kolaborasi kami dengan Unilever dapat membuka potensi dari bisnis yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan sehingga mereka dapat berkembang sembari berkontribusi untuk Indonesia yang lebih kuat dan lebih adil di masa depan," lanjutnya.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag), turut memberikan dukungan atas kolaborasi tersebut. Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, menyampaikan bahwa partisipasi perempuan dalam dunia usaha juga tercatat semakin meningkat. Pada tahun 2021, perempuan mengelola 64,5% dari total UMKM di Indonesia. Di tingkat usaha mikro, 52% dari 64 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan. Kemudian untuk tingkat usaha kecil, 56% dari 193 ribu pemilik usaha kecil adalah perempuan. Sedangkan untuk usaha menengah, 34% dari 44,7 ribu pelaku usaha adalah perempuan. Sehingga pada tahun 2025, UMKM yang dikelola perempuan diproyeksikan akan mencapai USD 135 miliar.

Semua angka tersebut menunjukkan bahwa perempuan memiliki potensi yang luar biasa dan tidak dapat terlepas dari upaya memajukan perekonomian di Indonesia. Menyadari betapa pentingnya peran perempuan dan UMKM dalam kehidupan ekonomi Indonesia, Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan kontribusi perempuan dan UMKM dalam perdagangan Indonesia.

"Kemendag juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung peningkatan peran partisipasi perempuan. Partisipasi dan inisiatif dari pemangku kepentingan terkait, termasuk ITC dan Unilever, akan menjadi kolaborasi yang efektif untuk membangun ekosistem wirausaha perempuan dalam mengadaptasi tantangan-tantangan global," pungkas Jerry.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: