Dukung Akses Pendanaan Buat UMKM, IdScore Bagikan Tips Agar Pengajuan Pinjaman Disetujui
Pemerintah turut mendukung akses pendanaan UMKM dengan meminta perbankan untuk menambah kredit UMKM minimal 30 persen di tahun 2024. Situasi ini menjadi topik pembicaraan webinar talkshow Kini Paham Kredit #4 dengan judul “Memenangi Persaingan Bisnis UMKM & Kemudahan Akses Pendanaan” yang diselenggarakan oleh IdScore.
Wahyu Trenggono, Direktur Komersial IdScore, menjelaskan bahwa fasilitas pendanaan tersebut diharapkan dapat memudahkan UMKM untuk memenuhi kebutuhan modal demi memperluas skala bisnis mereka.
Baca Juga: LPDB-KUMKM Pastikan Langkah Relaksasi bagi Koperasi Terdampak Gempa Cianjur
“Sebelum pengajuan pinjaman, penting untuk pelaku usaha menjaga reputasi keuangannya, karena ini jadi salah satu tolak ukur lembaga keuangan memberikan kredit," katanya melalui virtual, Selasa (29/11/2022).
Wahyu menambahkan, 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral) yang biasa digunakan dalam proses analisa kredit oleh lembaga jasa keuangan menjadi pertimbangan saat memberikan KUR. Credit score dapat memperlihatkan karakter atau kepribadian calon debitur dalam menyelesaikan pembayaran cicilan. Umumnya angka ini berkisar antara 250 hingga 900. Semakin tinggi score, semakin rendah risiko kreditnya.
"Untuk itu, IdScore mengembangkan produk IdSME Score, di mana fasilitator pendanaan dapat mengecek kelayakan UMKM sebelum akhirnya diberikan pinjaman," ujarnya.
IdSME Score merupakan credit score spesifik UMKM yang disusun menggunakan basis data kredit historis pelaku UMKM. IdSME Score memberi kemudahan lembaga keuangan dalam menilai credit score, profil risiko, kemungkinan gagal bayar, dan riwayat kredit UMKM dalam proses analisa.
Baca Juga: Perluas Pasar, Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan Pemasaran Digital
Nilamsari, Founder & Business Development Director PT Sari Kreasi Boga Tbk dan NS Consulting, menceritakan pengalamannya dalam merintis usaha dari gerobakan hingga kini sudah IPO. Berawal dari berjualan produk kebab dengan gerobak kecil di Kota Surabaya, lalu mencoba peruntungan dengan membuka franchise sampai ke mancanegara. Nilam menilai, dalam proses mengembangkan sebuah usaha, salah satu faktor yang paling penting adalah menjaga cashflow.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: