Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LINE Tutup Bisnis Pertukaran Kriptonya untuk Fokus pada Blockchain dan Token LN

LINE Tutup Bisnis Pertukaran Kriptonya untuk Fokus pada Blockchain dan Token LN Kredit Foto: Unsplash/Pierre Borthiry
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah situasi musim dingin kripto yang terus berlanjut, raksasa perpesanan Jepang LINE memutuskan untuk menutup bisnis pertukaran cryptocurrency-nya, Bitfront yang direncanakan akan ditutup pada Maret 2023 sesuai dengan pengumuman resmi yang dipublikasikan pada 27 November lalu.

Dilansir dari Cointelegraph pada Selasa (29/11/2022), meskipun Bitfront akan ditutup sebagai akibat dari pasar kripto yang terus bearish dan masalah lain di dalam industri, LINE turut mengumumkan akan masih terus menjalankan usaha blockchain lain termasuk ekosistem blockchain LINE dan token Link (LN).

Pengumuman tersebut mencatat, "terlepas dari upaya kami untuk mengatasi tantangan dalam industri yang berkembang pesat ini, dengan menyesal kami memutuskan bahwa kami perlu menutup Bitfront untuk terus mengembangkan ekosistem blockchain LINE dan ekonomi token Link."

Baca Juga: Laporan IRCI Catat Bitcoin Jadi Merek Kripto Paling Dikenali di Australia

Penutupan Bitfront ini dianggap menjadi keputusan untuk kepentingan terbaik bagi ekosistem LINE di mana upaya ini dinyatakan tidak ada hubungannya dengan skandal keruntuhan pertukaran kripto FTX.

Mengambil langkah penutupan, Bitfront akan mengambil pendekatan bertahap untuk mengangguhkan layanannya, menghentikan pendaftaran dan pembayaran kartu kredit pada 28 November. Kemudian, Bitfront berencana untuk menangguhkan setoran tambahan dan pembayaran bunga dari produk bunga LN dan melanjutkan penarikan LN terkait pada pertengahan Desember.

Setelah itu, Bitfront akan menghentikan semua cryptocurrency dan setoran fiat bersamaan dengan penangguhan perdagangan dan pembatalan pesanan terbuka pada akhir Desember mendatang. Penangguhan total penarikan dijadwalkan pada 31 Maret 2023, sehingga untuk sementara pelanggan masih dapat mengklaim aset mereka di yuridikasi berbeda di Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: