Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kurangi Beban Operasional Usaha, Bioma Tawarkan Solusi Sewa Berbagai Kebutuhan Bisnis

Kurangi Beban Operasional Usaha, Bioma Tawarkan Solusi Sewa Berbagai Kebutuhan Bisnis Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk membantu perusahaan mengurangi beban operasional usaha, startup Bioma hadir menawarkan solusi sewa berbagai kebutuhan bisnis, mulai dari alat-alat kantor, stationery, perabotan, hingga perlengkapan logistik dan dapur. Jasa penyediaan barang dari Bioma membantu perusahaan untuk mengakses semua kebutuhan bisnis tanpa menanggung beban operasional, seperti biaya pemasangan, perbaikan, dan maintenance.

“Kami menggunakan sistem langganan agar pelaku bisnis dan startup bisa mengakses semua kebutuhan bisnis mereka, seperti sewa perlengkapan restoran, perabot, barang elektronik, peralatan kantor, dan sebagainya. Sistem seperti ini akan membantu perusahaan untuk meminimalisir capital expenditure tanpa perlu repot mengelola aset-aset yang dimiliki. Kami percaya Bioma bisa menjadi mitra solusi yang baik agar bisnis dapat berkembang, terutama karena tingginya antusiasme dari perusahaan di berbagai ukuran dan industri terhadap jasa pengadaan barang ini,” ungkap Arlo Erdaka, Co-Founder dan CEO Bioma.

Baca Juga: Pentingnya Peran Data dan Digitalisasi untuk Prinsip Keberlanjutan Suatu Bisnis

Memiliki lebih dari 1.000 SKU produk yang siap disewa, klien Bioma bisa memilih produk melalui katalog Bioma.id ataupun mengajukan request aset bisnis tertentu kepada tim sales. Jika barang tersebut belum tersedia di katalog, tim Bioma kan memberikan proposal harga sewa kepada klien.

Setelah disetujui, startup ini pun kemudian akan mengurus semua aspek yang berkaitan dengan pengecekan kualitas, pengiriman, dan maintenance barang, termasuk jasa reparasi jika terjadi kerusakan aset di kemudian hari. Lalu, ketika masa sewa sudah selesai, Bioma akan melakukan penjemputan barang tersebut di lokasi klien.

“Sejak pertama kali berdiri, lebih dari 20.000 klien Bioma sudah mendapatkan kemudahan operasional dari penyewaan barang kami. Mayoritas klien kami berasal dari perusahaan F&B yang hendak membuka outlet baru, dimana mereka bisa menyewa perlengkapan dapur, restoran, dan back office, sehingga dapat berekspansi lebih cepat dengan modal yang lebih rendah. Selain itu, kami juga banyak melayani perusahaan yang hendak menyediakan peralatan laptop dan perabotan kantor,” tambah Arlo.

Beberapa klien Bioma diantaranya yakni, Sekolahmu, Pashouses, Mamikos, Transfez, dan berbagai jaringan restoran di Indonesia. Kedepannya, Bioma berencana untuk terus mengeksplorasi bidang industri yang berpotensi tinggi, seperti sektor olahraga, alat konstruksi, dan perlengkapan pergudangan.

Di Indonesia sendiri, dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan telah mengakhiri kebijakan work from home (WFH) dan mewajibkan karyawan untuk bekerja di kantor (WFO). Per Juli 2022, berdasarkan hasil survei Jakpat, 63% pekerja di Indonesia telah kembali WFO, sementara 23% bekerja secara hybrid. Ini berarti, mayoritas pekerja telah kembali beraktivitas di kantor (86%), sehingga menjadi momentum yang pas bagi Bioma untuk mengembangkan jangkauannya.
Baca Juga: Disuntik Investor, Startup Tanah Air Raup Pendanaan Rp6,19 Triliun

Sebagai startup muda, Bioma menyadari bahwa akselerasi bisnis perlu dilakukan secara efektif. Karena itu, tim yang dibangun oleh tiga orang co-founder ini pun memutuskan untuk mengikuti program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 5, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Penyelenggaraan SSI bertujuan untuk membantu startup tahap awal seperti Bioma agar dapat memformulasikan strategi PMF yang tepat.

“Awalnya kami tertarik mengikuti SSI karena program-programnya sangat sesuai dengan kebutuhan kami sebagai early-stage startup. Selama empat bulan pelatihan, kami benar-benar merasa terbantu karena dapat berkenalan dengan para Coach dan Advisor yang sudah pernah melalui tahap yang sedang Bioma lalui sekarang. Ini merupakan shortcut tersendiri bagi kami untuk menghindari kesalahan dan fokus pada jalur profitability yang tepat,” kata Melvin Juwono, Co-Founder dan COO Bioma.

Pertama kali dicetuskan pada awal tahun 2022, Bioma merupakan ekspansi dari bisnis penyewaan perlengkapan bayi bernama Babyloania yang dirintis oleh Arlo dan dikembangkan secara bootstrapping sejak 2014. Berdasarkan pengalaman membesarkan Babyloania ini, tim Bioma mendapatkan insight bahwa ada permintaan tinggi untuk penyewaan segala macam perlengkapan bisnis. Nama Bioma sendiri terinspirasi dari ilmu ekologi yang berarti habitat beragam pada suatu tempat. Analoginya, perusahaan ingin menyediakan berbagai kebutuhan dengan mudah dan terjangkau untuk beragam habitat atau ekosistem bisnis.

Tim pendiri Bioma bertemu ketika bersama-sama membesarkan Listee, platform penyedia layanan manajemen penjualan di media sosial, yang telah diakuisisi Yummy Corp. Saat itu Melvin Juwono, Gideon Tjahjono, Obed Tandadjaja, dan Marcel Christianis merupakan pendiri Listee, sementara Arlo berperan sebagai Advisor. Melvin aktif membangun Listee sambil menuntaskan program studi Master di Stanford, sementara Arlo merupakan Entrepreneur in Residence di IRONGREY, perusahaan investasi dari Korea Selatan yang berinvestasi di sektor teknologi. Obed sebagai bekerja sebagai Senior Software Engineer di Google.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: