Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Average Harga Minyak Mentah Indonesia Turun di November, Kok Bisa?

Waduh! Average Harga Minyak Mentah Indonesia Turun di November, Kok Bisa? Kredit Foto: Pixabay/jdblack
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rata-rata harga Indonesian Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia selama November 2022 turun tipis sebesar USS1,60 per barel menjadi USD87,50 per barel. Pada bulan sebelumnya harga miyak mentah Indonesia di angka USD89,10 per barel.

Penetapan ICP November ini tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 174.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia November 2022, tanggal 1 Desember 2022.

Baca Juga: Kalahkan Minyak Nabati Lain, Potensi Produksi Minyak Sawit Luar Biasa Tinggi

Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, seperti dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, antara lain sinyal  Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunga  sebagai upaya untuk mengatasi inflasi, menyebabkan peningkatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan menurunkan minat investor pada pasar komoditas.

“Selain itu, peningkatan kasus Covid-19 di China  di mana tertinggi sejak Maret 2020, membuat  Pemerintah China memberlakukan kebijakan zero covid yang lebih ketat, menghasilkan aksi demonstrasi di beberapa wilayah China yang memprotes kebijakan zero covid Presiden Xi Jinping. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran pasar akan penurunan aktivitas ekonomi dan industri serta penurunan konsumsi minyak mentah di negara konsumen minyak mentah terbesar dunia,” demikian dikutip dari exsum tersebut dalam keterangan pers Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Kamis (1/12/2022).

Terkait permintaan minyak mentah dunia, berdasarkan laporan OPEC bulan November 2022, terdapat revisi penurunan proyeksi permintaan minyak mentah dunia untuk tahun 2022 sebesar 100 ribu barel per hari (bph) menjadi 99,57 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

IHS Markit dalam Laporan bulan November 2022, menyebut terdapat revisi penurunan proyeksi permintaan minyak mentah dunia untuk tahun 2022 sebesar 200 ribu bph menjadi 99,4 juta bph dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Tegas! Anies Baswedan Akan Lakukan Ini Jika Terpilih Jadi Presiden Indonesia Tahun 2024, Bukan Janji Semata

Sementara terkait pasokan minyak mentah dunia, berdasarkan laporan OPEC November 2022, pasokan minyak mentah Non-OPEC pada 2022 diproyeksikan meningkat sebesar 1,90 juta bph menjadi 65,58 juta bph dibandingkan tahun 2021.

Faktor lainnya, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok, terutama stok produk minyak AS pada bulan November 2022.

Baca Juga: Negara-negara Uni Eropa Gagal Capai Kata Sepakat untuk Harga Minyak Rusia, Inilah Penyebabnya

Stok gasoline naik sebesar 7,2 juta barel menjadi 213,8 juta barel. Sementara itu, stok distilate naik sebesar 5,8 juta barel menjadi 112,6 juta barel.

Selanjutnya, berdasarkan laporan OPEC bulan November 2022, terdapat penurunan tingkat pengolahan kilang global sebesar 960 ribu barel per hari  sebagai akibat dari puncak masa pemeliharaan kilang.

Baca Juga: Tanggapi Benny Rhamdani yang Minta Izin ke Jokowi ‘Tempur’ dengan Oposisi, Demokrat: Politik Itu Adu Gagasan Bukan Adu Fisik

Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh peningkatan kuota ekspor produk minyak China yang mengindikasikan surplus pada stok minyak mentah akibat melemahnya permintaan minyak mentah di negara tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: