Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap Rebut Pasar Baja Ringan, Produsen Baja Ringan Ini Andalkan Varian Baru

Siap Rebut Pasar Baja Ringan, Produsen Baja Ringan Ini Andalkan Varian Baru Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi manufaktur galvalun (baja ringan), yakni PT Kencana Maju Bersama (KMB) resmi mengeluarkan 20 varian baru baja ringan,salah satunya adalah produk kerangka solar cell. 

Menurut General Manager Project Departement PT Kencana Maju Bersama (KMB), Rachmat Sulaima,  kerangka solar cell adalah produk masa depan karena pasar akan terus berkembang seiring dengan makin banyaknya masyarakat yang mendukung penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). 

Baca Juga: Siap Melawan, Lihat Gimana Strategi Industri Baja Nasional Menghalau Gempuran Produk Asing!

"Karena ini adalah produk masa depan. Kita buat di pabrik, kita kirimke projek dan setelah itu kita install," terang Rachmat Sulaiman saat ditemui diajang IISIA Business Forum 2022 di Surabaya kemarin. 

Rachmat sapaannya mengungkapkan, saar ini pihaknya, terus melakukan inovasi terbaru, mulai dari produksi, kualitas barang, hingga market share pada konsumen yang membutuhkan baja ringan untuk infrastruktur. 

"Kami sudah SNI. Ini tidak dipunyai yang lain, hanya Kencana dan kami selalu memakai produsen dalam negeri. Sehingga TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) kami sudah lebih dari 60 persen, seperti kita ketahui Bapak Presiden selalu menggalakkan industri dalam negeri terutama dalam menggunakan produk yang sudah ber-TKDN," ungkap Rachmat. 

Selain sisi kualitas Rachmat juga menyebutkan telah tercatat SNI. SNI secara material dan SNI secara profil. Standard ini membuat produk baja ringan milik KMB lebih mahal dari lainnya, namun tak perlu ragu secara kualitas. 

"Kita semua harus sadar, bahwa industri baja sangat berkembang dan tentunya bagaimana memilih baja yang berkualitas itu menjadi sangat dominan untuk menghindari suatu konstruksi yang kollab," pungkas Rachmat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: