
Komoditas logam mulia kembali bergejolak mengikuti harga emang yang mencatatkan kenaikan dalam perdagangan di Senin (17/2). Pasar terus menyoroti perkembangan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (18/2), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah logam mulia utama global. Hampir semua komoditas terkait berhasil mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan:
- Emas spot: Naik 0,5% menjadi US$2.897,49 per ons.
- Kontrak berjangka emas AS: Naik 0,3% ke level US$2.910,30 per ons.
- Perak spot: Naik 0,8% menjadi US$32,4 per ons.
- Palladium: Melonjak 1,4% menjadi US$974,99 per ons.
- Platinum malah turun 0,1% ke US$979,07 per ons.
Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan bahwa saat ini pasar logam mulia termasuk emas masih dipengaruhi oleh lonjakan permintaan terhadap aset lindung nilai atau safe-haven seperti emas menyusul kebijakan tarif di AS.
Donald Trump baru-baru ini menegaskan kembali niatnya untuk menerapkan kebijakan tarif balasan terhadap mitra-mitra dagangnya yang menerapkan tarif bea masuk untuk barang-barang yang berasal dari negaranya mulai 2 April 2025.
Langkah Trump membuat pasar khawatir terhadap gejolak ekonomi global karena dapat memicu inflasi tidak terkendali hingga perang dagang yang semakin meluas usai sebelumnya telah melakukan hal serupa dengan China.
Selain itu, dolar yang tengah menurun juga membuat emas semakin diminati pasar karena lebih mudah untuk dibeli oleh investor yang berada dalam luar wilayah dari AS.
Giovanni dengan sejumlah faktor tersebut menjadi yakin bahwa masih terdapat kesempatan untuk harga emas menyentuh angka dari US$3.000. Hal ini tidak terlepas dari gejolak geopolitik yang belum reda.
"Kami terus melihat potensi kenaikan harga emas. Logam mulia ini diperkirakan akan menembus level psikologis US$3.000," ujar Giovanni.
Baca Juga: Beda dengan Trump, Kanada Justru Paksa Bank Terapkan Ekosistem DEI
Adapun pasar juga menyoroti wacana perdamaian yang terjadi guna mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Meski belum terlihat adanya langkah yang cukup serius, kabar tersebut bisa mempengaruhi permintaan harga emas menyusul redanya ketegangan geopolitik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement