Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Singgung 'Amplop Ganjar', Relawan: Salah! Relawan Berdarah-Darah Dukung Ganjar!

Rocky Gerung Singgung 'Amplop Ganjar', Relawan: Salah! Relawan Berdarah-Darah Dukung Ganjar! Kredit Foto: Dok. Panpel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rocky Gerung dalam sebuah vide berjudul "REUNI 212. PANITIA CERDAS DAN TAKTIS. SENGAJA TAK UNDANG ANIES. TAHU AKAN DIJEBAK" yang diunggah di akun YouTube Rocky Gerung Official pada 2 Desember lalu telah memberikan pernyataan cukup kontroversial di tengah persaingan sengit elektabilitas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Seperti dikutip pada Sabtu (3/12/2022), Rocky mengatakan, "Orang menunggu Anies tiba, kalau Ganjar, orang menunggu [Ganjar] bagi amplop". 

Memberikan tanggapan terhadap pernyataan Rocky Gerung, Heru Subagia selaku relawan Ganjar Pranowo dalam sebuah pesan suara kepada jurnalis Warta Ekonomi pada Sabtu, 3 Desember 2022 menyampaikan:

Baca Juga: Safari Politik Anies Dijegal Sana-Sini: Halo, Takut Banget Ya Sama Anies?

"Saya selaku relawan Ganjar Pranowo memberikan kesimpulan bahwa yang dikatakan Rocky Gerung itu menurut kita salah. Selama ini saya selaku pimpinan tahu persis bagaimana kita sebagai relawan Ganjar Pranowo berdarah-darah dalam melakukan kegiatan, baik itu kegiatan fisik maupun non-fisik untuk mendukung Pak Ganjar Pranowo," tutur Heru.

Ia melanjutkan, "berkaitan dengan kegiatan yang selalu mengandalkan amplop, bagi relawan kami menolak dengan tegas, karena setiap kali melakukan relawan, justru kita mengeluarkan dana untuk biaya-biaya untuk biaya-biaya yang nanti akan kita belanjakan untuk mendukung kegiatan, misalnya seperti deklarasi, seminar, atau pun workshop UMKM."

"Kita justru mencari pendanaan dari kita sendiri, dari simpatisan atau mungkin dari donatur yang secara sukarela memberikan dukungan ke kita. Biasanya orang yang datang justru kita berikan makan dan minum secara gratis. Jadi kita mengundang teman-teman simpatisan dan relawan dalam kegiatan kita justru kita memberikan, mengeluarkan biaya dan lain-lain dari uang pribadi."

"Nah, istilahnya "amplop" saya perlu luruskan, dalam kegiatan relawan Ganjar Pranowo yang kami kelola, tidak ada sama sekali bahasa "amplop" karena mereka datang dengan sukarela. Jadi kedatangan mereka di kegiatan-kegiatan didasari oleh kesetiaan dan kerelaan untuk bergabung dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan. Berbicara amplop, sumber dananya juga dari mana? Kita tidak ada dana untuk mengamplopi mereka. Untuk kegiatan kita sendiri juga susah. Artinya kita betul-betul menggali sumber daya pembiayaan itu dari kita"

"Jadi yang saya tanyakan ke Rocky Gerung, sebenarnya istilahnya "amplop" dan relawan Ganjar itu di mana letak kesalahannya? Karena saya membuktikan sendiri bahwa tidak ada amplop apapun, baik untuk ketua barangkali dapat donatur atau para teman-teman simpatisan kalau datang ke kami."

"Oh iya, saya perlu jelaskan, saya ini kan mantan pendukung 002, artinya banyak teman-teman relawan, dari relawan Anies juga tahu persis bagaimana bekerja dan bagaimana mensosialisasikan Anies bahwasanya sebagai Presiden. Intinya relawan sebenarnya sama kok, hanya bahasa-bahasa yang dikemas itu memberi kesan bahwa Ganjar yang notabene-nya dekat dengan kekuasan, sedang berkuasa, otomatis mempunyai aksesbilitas dan pendanaan yang kuat"

"Sementara Anies yang berada di kubu sebelah, yang notabene-nya sudah habis masa jabatan, kering keronta terhadap dana atau orang-orang yang memberi spot, sehingga kesannya setiap kali kegiatan dari relawan Anies itu berbondong-bondong dengan sukarela. Saya juga percaya juga di antara relawan-relawan kita baik yang mendukung Ganjar ataupun Anies ada yang sangat militan seperti relawan kita. Jadi kita datang karena kita mencintai kesukaan kita terhadap Presiden yang kita dukung."

"Ada beberapa teman-teman baik di Ganjar maupun di Anies memang datang masih mengharapkan amplop, ada. Cuma itu tidak berlaku di relawan kami. Biasanya relawan-relawan yang menginginkan amplop itu didesain oleh elit-elit atau kelompok kepentingan yang menginginkan sebuah bargaining-bargaining khusus untuk para capres yang didukungnya. Jadi mereka menghimpun kekuatan, menghimpun masa, karena kepentingan teknis, kepentingan politik, sebagai bagian bargaining, atau positioning yang ingin diciptakan kelak jika Presiden yang didukung menjadi kenyataan."

"Nah, berbicara relawan sejati, berbicara masalah militasi dan kesukaan, jadi ini harus digarisbawahi ketika saudara kita Rocky Gerung melihat frame bahwa relawan Ganjar menunggu amplop sementara relawan Anies tidak menunggu amplop, coba pilah relawan-relawan Ganjar yang mana dan relawan-relawan Anies yang mana. Akan kelihatan sisi-sisi atau sisi balik para militan atau pendukung yang notabene-nya dibayar untuk mengumpulkan masa sebagai bagian dari positioning yang dilakukan oleh elit-elit politik tertentu," pungkas Heru.

 

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: