Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Jokowi Harusnya Sudah Bubar Usai Pilpres 2019 Berakhir, Pengamat: Jangan-jangan Ada Simbiosis Mutualisme di Sini

Relawan Jokowi Harusnya Sudah Bubar Usai Pilpres 2019 Berakhir, Pengamat: Jangan-jangan Ada Simbiosis Mutualisme di Sini Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.

Jokowi sendiri, kata dia, memiliki peluang untuk menjadi seorang negarawan. Sebab seorang negarawan lahir karena adanya berbagai krisis. Namun sayangnya, menurut dia, berbagai tindakan dan kebijakan yang diputuskan oleh Jokowi justru bertentangan dengan publik.

Ia mencontohkan saat terjadinya pandemi Covid-19 dan juga berbagai krisis lainnya, Jokowi justru fokus pada hal-hal yang tidak melayani kepentingan publik seperti lebih mengutamakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga: Ada Spanduk 3 Periode di Acara GBK, Sukarelawan Jokowi Kasih Peringatan: Jangan Emosional...

"IKN itu survei Kedai Kopi sebelum UU (IKN) terbit, 60 persen lebih itu menolak IKN. Interest public bilang kita ga butuh IKN. Tapi Jokowi justru mendorong IKN," ucap dia.

Selain IKN, juga ada pengesahan UU Omnibus Law yang turut mendapatkan banyak tentangan dari publik, dll. Kunto Adi menilai, Jokowi seharusnya lebih memberikan perhatiannya kepada hal-hal yang menjadi kepentingan publik.

Baca Juga: Alasan Mahfud MD Bisa Jadi Cawapres Anies: Salah Satunya Jadi Bagian Jokowi

"Menurut saya seakan-akan Pak Jokowi ini ingin dinilai negarawan, punya legacy, tapi akhirnya dia memilih legacy-legacy yang sifatnya bangunan monumen besar tapi tidak melayani interest public yang besar yang keseluruhan atau yang umum," ujar Kunto Adi.

Kunto Adi juga berpendapat, seharusnya Jokowi bisa keluar dari zona nyamannya saat ini. Kepemimpinan Jokowi saat ini, lanjutnya, menjadi catatan penting dalam memilih pemimpin berikutnya di 2024.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: