Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Relawan Jokowi Harusnya Sudah Bubar Usai Pilpres 2019 Berakhir, Pengamat: Jangan-jangan Ada Simbiosis Mutualisme di Sini

Relawan Jokowi Harusnya Sudah Bubar Usai Pilpres 2019 Berakhir, Pengamat: Jangan-jangan Ada Simbiosis Mutualisme di Sini Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi-aksi relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan menuai sorotan hingga menimbulkan pro kontra, terutama usai terselenggaranya acara Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (26/11/2022).

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi, Kunto Adi Wibowo, hal ini seharusnya tidak terjadi. Pasalnya, ia menilai relawan Jokowi seharusnya sudah membubarkan diri ketika Jokowi telah memenangkan pilpres dan pemilu telah berakhir.

Baca Juga: Analisis Nggak Main-main! Heru Salah Besar Nongol saat Acara Relawan Jokowi di GBK, Refly Harun: Lebih Tepat Hadir Reuni 212!

"Problemnya adalah biasanya relawan-relawan ini bubar setelah pemilu. Karena terpilih atau kalah, ya selesai. Di Indonesia problemnya ini, (keberadaan) relawan (adalah) baru. Tapi kemudian relawan ini tidak membubarkan diri. Harusnya relawan ini ya sudah selesai," kata Kunto Adi dalam acara diskusi bertajuk 'Menelisik Zona Nyaman Jokowi' di Jakarta, Minggu (4/12/2022).

Pengamat politik Universitas Padjajaran ini pun menduga keberadaan relawan ini memberikan zona nyaman bagi Jokowi. Ia mengatakan, ada simbiosis mutualisme yang tercipta dari keberadaan para relawan hingga saat ini.

Baca Juga: Relawan Jokowi Masih Aktif, Pengamat: Harusnya Mereka Membubarkan Diri

"Makanya kami bilang zona nyaman, jangan-jangan ada simbiosis mutualisme di sini. Pak Jokowi merasa dinyamankan oleh relawan karena relawan tetap ada, yang seharusnya ga ada," ujarnya.

Lebih lanjut, Kunto Adi kemudian mempertanyakan terkait kepemimpinan publik yang dimiliki Jokowi. Sebab, sebagai seorang negarawan seharusnya lebih menjunjung tinggi nilai-nilai yang mengutamakan publik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: