Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kampanye Dibalut Silaturahmi, Manuver Anies Baswedan Demi Kursi Jokowi Bisa Kacaukan Iklim Politik!

Kampanye Dibalut Silaturahmi, Manuver Anies Baswedan Demi Kursi Jokowi Bisa Kacaukan Iklim Politik! Bakal Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan (tengah) berjabat tangan dengan warga seusai melaksanakan shalat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (2/12/2022). Kunjungan Anies Baswedan bersama sejumlah pengurus Partai NasDem di Aceh itu dalam rangka menjalin silaturahmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud, para ulama, tokoh adat serta para pendukungnya. | Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat kebijakan publik Sugiyanto menyoroti manuver yang terus dilakukan oleh Anies Baswedan jelang Pilpres 2024.

Dirinya menyoroti bagaimana mantan menteri pendidikan tersebut terkesan sudah melakukan kampanye dalam kunjungannya ke berbagai daerah.

Baca Juga: Baru Terungkap! Ternyata Ini Alasan Presiden Jokowi Dulu Pecat Anies Baswedan dari Kabinet

Namun dirinya juga mengatakan hal tersebut pasti dibantahnya dengan alasan belum menjadi capres sesungguhnya.

“Inikan menjadi dilema, di satu sisi dibilang kampanye juga bukan karena kampanye itu harus melalui beberapa syarat. Mereka bila dituduh kampanye pasti mengelak dengan alasan belum ada penetapan capres," kata Sugiyanto kepada GenPI, Senin (5/12).

"Akan tetapi dengan hadirnya masa yang banyak juga bisa disebut sebagai bagian dari kampanye," sambungnya.

Menurutnya, safari politik tersebut dapat menjadi preseden. Sehingga bisa berdampak buruk terhadap jalannya Pemerintahan baik Pusat maupun Pemerintahan Daerah.

Baca Juga: Pake Jet Pribadi Saat Safari Politik, Dana Anies Baswedan Buat Kampanye Dipertanyakan, Ternyata…

Dia mencontohkan jika apa yang dilakukan Anies dapat dicontoh dengan calon lainnya. Bahkan, calon-calon Legislatif dengan pengumpulan masa yang banyak tentunya akan menggangu jalannya pemerintahan.

"Kemudian jika ada larangan terhadap safari politik Anies dari kepolisian atau Pemda setempat saya fikir ada relevansinya karena dalam konteks yang lebih luas bisa berdampak buruk," kata pria yang disapa SGY ini.

SGY berharap Anies Baswedan dapat menahan diri untuk tidak melakukan safari politik agar tidak menjadi kecemburuan terhadap pihak-pihak lain yang akan maju Pilpres maupun Caleg.

Baca Juga: Rizal Ramli Peringatkan Anies Baswedan Soal Kedekatannya dengan Jusuf Kalla: Dia Itu Dulu Memanfaatkan Jokowi!

“Mereka itu para Bacapres dan Bacaleg DPR dan DPRD bisa beranggapan dapat juga turun curi star kampaye dengan mengumpulkan masa. Artinya bila Anies bisa mereka juga harus bisa,”ungkap SGY

Lebih lanjut SGY menambahkan bila semua Bacapres lainya, semisal Prabowo, Ganjar, AHY, Puan, Ridwan Kamil, dan yang lainnya serta para Bacaleg DPR dan DPRD Kota dan Kabupaten curi star kampanye dengan mengumpulkan masa, maka bisa terjadi kekacauan politik.

“Jalannya roda pemerintahan baik pusat dan daerah akan terganggu lantaran KPU, Bawaslu, Kepolisian, dan pemerintah belum menyiapkan diri. Akibatnya bisa terjadi kekacauan politik yang dapat menganggu pelayanan publik,” bebernya.

Masih kata SGY menambahkan undang-undang tentang pemilu sudah ada. KPU juga sudah nembuat aturan pemilu dan tahapannya. Dengan begitu kata SGY, semua pihak wajib mematuhi aturan jadwal pelimu baik pilpres dan legislatif.

Baca Juga: Refly Harun Sebut Presiden Jokowi Sedang Siapkan Rayuan Maut untuk Nasdem, PKS dan Demokrat Supaya Tinggalkan Anies Baswedan

“Tahapan pemilu sudah dibuat rinci oleh KPU. Waktu pendaptaran Pilpres dan legislatif juga sudah ada, termasuk jadwal kampanyenya. Jadi ikuti saja aturan KPU ini secara fair," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: