Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kombinasi dari Berbagai Permasalahan Jadi Penyebab PHK Massal

Kombinasi dari Berbagai Permasalahan Jadi Penyebab PHK Massal Kredit Foto: Unsplash/Dias
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom Centre of Reform on Economic (Core) Indonesia Yusuf Rendi Manilet mengatakan fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri startup terjadi akibat kombinasi dari berbagai macam permasalahan.

Yusuf menilai bahwa tren PHK yang terjadi di perusahaan startup faktormya disebabkan oleh fase perusahaan yang telah masuk untuk menghasilkan revenue dan tidak bakar duit lagi untuk mempromosikan jasa atau produknya.

"Di sisi yang lain, skema pendanaan juga sulit untuk dicari. Kombinasi inilah yang akhirnya mendorong banyak perusahaan startup yangg melakukan efisiensi, salah satunya dengan cara melakukan pengurangan pekerja dengan PHK," ujar Yusuf saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (6/12/2022). 

Baca Juga: Banyak Startup Lakukan PHK, Pandu Sjahrir Beberkan Faktor Penyebabnya

Sementara itu, kondisi perekonomian global saat ini tengah dibayangi kondisi yang tidak begitu baik akibat adanya krisis geopolitik dan membuat angka inflasi global meningkat cukup pesat serta potensi krisis pangan dan energi. 

Menurutnya, kondisi pasar global yang tidak menentu saat ini akhirnya mendorong terjadinya penyesuaian permintaan barang dan jasa. Sehingga, industri atau lapangan usaha yang menggantungkan pangsa pasarnya ke pasar global mengalami kelesuan permintaan.

"Seperti yang terjadi pada industri tekstil dalam negeri. Sehingga sama seperti kondisi startup, mereka akhirnya harus melakukan penyesuaian atau efisiensi, termasuk di dalamnya dengan melakukan PHK," ujarnya.

Yusuf mengatakan, saat ini kondisi gunung es perekonomian secara agregat sebenarnya mengalami perbaikan, hanya saja, tidak semua sektor mengalami proses pemulihan ekonomi dalam waktu yang sama.

"Mereka (perusahaan startup) inilah yang kemudian struggling dalam proses pemulihan ekonomi saat ini, ketika kondisi perusahaan mereka belum sepenuhnya membaik, kondisi perekonomian global dan domestik, akhirnya menambah beban bagi para industri atau lapangan usaha ini," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: