Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh bawahannya untuk menggenjot belanja kementrian/lembaga pada awal tahun 2023. Langkah itu untuk memacu konsumsi yang bisa menjadi kekuatan dalam menghadapi gejolak ekonomi yang diprediksi bakal berlangsung sepanjang 2023.
“Yang berkaitan dengan strategi besar di tengah situasi ekonomi dunia yang sedang bergejolak, saya ingin mengingatkan kembali yang berkaitan dengan konsumsi terutama yang berkaitan dengan belanja-belanja dari pemerintah, belanja APBN, belanja APBD, belanja BUMN,”Ujar Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Ia menginstruksikan seluruh kementrian/lembaga langsung merealisasikan belanja sejak awal tahun. Semua kementrian/lembaga diminta mencontoh skema yang selama ini dijalankan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yakni melaksanakan lelang dini proyek sejak akhir tahun dan mengeksekusi secara dini pada awal tahun berikutnya.
“Di awal-awal tahun ini biasanya yang memulai pasti, yang mendahului pasti Kementerian PUPR. Saya minta kementerian lain juga melakukan hal yang sama,”tegas Jokowi.
Hal yang sama disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian. Tito meminta pemerintah daerah (Pemda) meningkatkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Jelang tutup tahun anggaran 2022, langkah tersebut perlu dilakukan Pemda terutama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi termasuk mengendalikan inflasi.
Ia pun mengapresiasi Pemda yang realisasi pendapatannya di atas 85%. Dirinya juga meminta Pemda yang pendapatannya masih di bawah angka tersebut untuk meningkatkan kinerja.
Kemudian untuk realisasi belanja, tingkat nasional sudah 79,1 persen, artinya gabungan antara pusat dan daerah, tapi di daerah, kalau di pusat sudah tinggi-tinggi semua, Kemendagri sudah mencapai 88%, target 99%,” ujar Mendagri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: