Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanggapi Pertanyaan Soal Elektabilitasnya yang Tersalip Ganjar dan Anies, Respons Prabowo Santai Ketawa 2 Kali

Tanggapi Pertanyaan Soal Elektabilitasnya yang Tersalip Ganjar dan Anies, Respons Prabowo Santai Ketawa 2 Kali Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto

Menurut dia, pada saatnya nanti, Prabowo pun  bakal berkeliling menyapa masyarakat. Saat ini, Andre mengibaratkan, Prabowo masih menyalakan mesin mobil. Sementara capres lain, sudah jalan kencang dengan gigi empat atau lima.

"Jadi, kami optimis insya Allah setelah Pak Prabowo turun ke lapangan menyapa masyarakat, insya Allah Pak Prabowo akan menjadi Presiden 2024," kata dia.

Baca Juga: Diisukan Rujuk dengan PKS, Ketum Gerindra Prabowo Subianto Kasih Reaksi Singkat, Tak Tertarik?

Pengamat politik dari UIN Jakarta Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, ada beberapa alasan yang menyebabkan elektabilitas Prabowo menurun. Pertama kata dia, keputusan Prabowo bergabung ke pemerintahan Jokowi membuat Prabowo kehilangan basis pemilihnya seperti di Jawa Barat, Sumatera, dan Banten. Pendukung Prabowo di 2019 di kini beralih ke Anies Baswedan.

Ahli Peneliti Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro menilai persaingan elektabilitas di lembaga survei masih sangat dinamis. Bahkan ia memprediksi nama-nama yang muncul sepanjang tahun 2021 sampai 2022 belum tentu bisa bertahan sampai pencalonan akhir November 2023.

"Karena pada dasarnya tidak semua calon yang diunggulkan mampu menjaga elektabilitasnya. Tak tertutup kemungkinan ada yang mengalami kenaikan dan ada yang mengalami penurunan," kata peneliti senior yang akrab disapa Wiwiek ini, tadi malam.

Dalam kasus Prabowo, penurunan suaranya di survei bisa dimaknai sebagai peralihan preferensi pemilih ke calon-calon pendatang baru. 

"Basis massa pendukung Prabowo dalam pemilu 2019 bisa jadi mengalami diskontinuitas di 2024," imbuhnya.

Baca Juga: Nasdem Berharap Gerindra Bisa Gabung Koalisi, Tapi Mimpi Prabowo Subianto Jadi Presiden Harus Dikubur Dalam-dalam

Apalagi, sebut Siti, Prabowo sudah tiga kali ikut pilpres. Diperparah dengan masuknya Prabowo ke dalam pemerintahan dan Gerindra menjadi partai pendukung Presiden Jokowi. Realitas politik ini tidak bisa diterima sepenuhnya oleh pendukung Prabowo di Pilpres lalu.

"Pindahnya Prabowo ke kubu Jokowi yang awalnya adalah rivalnya, ini menjadi salah satu faktor yang ikut menurunkan animo pemilih Prabowo," paparnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: