Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

4,5 Juta Lahan Sawit Telah Mengantongi Sertifikat RSPO

4,5 Juta Lahan Sawit Telah Mengantongi Sertifikat RSPO Kredit Foto: Hamdan/elaeis.co
Warta Ekonomi, Jakarta -

Chief Executive Officer Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Joseph D'Cruz mengungkapkan luasan area yang sudah mengantongi sertifikat RSPO sekitar 4,5 juta hektar yang tersebar di 21 negara.

Dimana 301.020 hektar di antaranya telah dilestarikan dan dilindungi sebagai Kawasan High Conservation Value (HCV) melalui sertifikasi RSPO.

“Keberlanjutan adalah sebuah perjalanan. Dan bersama dengan tim saya dan semua anggota kami, RSPO akan terus merintis jalan bagi sektor kelapa sawit untuk menunjukkan bagaimana produksi kelapa sawit dan penggunaannya dapat menjadi kontributor penting untuk komitmen net zero,”Kata Joseph saat menghadiri pertemuan tahunan RSPO 2022 di Malaysia.

Sementara itu dalam hal hak asasi manusia, diperkirakan setengah juta pekerja perkebunan dan pabrik di seluruh dunia terwakili di bawah Prinsip dan Kriteria (P&C) RSPO melalui sertifikasi. Emisi gas rumah kaca yang telah dicegah sejak 2015 setara dengan hampir 400.000 mobil yang dikendarai setiap tahunnya.

Kelompok pekebun swadaya yang terdiri dari hampir 5.000 petani di Sierra Leone menjadi Kelompok Pekebun Swadaya Mandiri pertama yang memperoleh sertifikasi di Afrika, salah satu negara terdepan dalam produksi minyak sawit.

Anne Rosenbarger dan DatoCarl Bek-Nielsen, Ketua Bersama Dewan Gubernur RSPO, bersama-sama menyerukan tindakan terpadu untuk memaksimalkan potensi sektor ini guna mengubah rantai nilai minyak sawit secara berkelanjutan.

“Pada saat komunitas global menuntut solusi nyata untuk menyelamatkan planet kita yang semakin memanas, RSPO dapat berperan aktif dalam mempercepat dampak positif dari pembangunan berkelanjutan. Anggota RSPO menjunjung tinggi komitmen tanggung jawab bersama mengacu pada tindakan kolektif semua pemangku kepentingan, terlepas dari posisi mereka dalam rantai nilai,"pungkas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: