Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anwar Abbas: Pemerintah AS ingin Memaksa Indonesia Agar Mentolerir LGBT dan Kumpul Kebo

Anwar Abbas: Pemerintah AS ingin Memaksa Indonesia Agar Mentolerir LGBT dan Kumpul Kebo Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

GO TO HELL BAGI BANTUAN DAN INVESTASI AMERIKA YANG AKAN MERUSAK AGAMA DAN BUDAYA BANGSA

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia ketika merespon KUHAP yang baru mengatakan bahwa Amerika Serikat khawatir jika pasal-pasal moralitas yang mencoba mengatur apa yang terjadi dalam rumah antara orang dewasa yang suka sama suka dapat berdampak negatif terhadap iklim investasi di Indonesia.

Pernyataan ini jelas-jelas sangat tendensius dan bernada mengancam karena dalam pernyataan tersebut terlihat pemerintah AS ingin memaksa dan mendesak bangsa Indonesia agar mentolerir praktek LGBT dan kumpul kebo.

Jika pemerintah Indonesia tidak mau mengikuti sikap dan pandangan tersebut maka mereka tidak akan berinvestasi di indonesia.

Sikap dan pandangan dari pemerintah AS yang seperti ini jelas-jelas sangat kita sesalkan karena  mencerminkan sikap yang kurang bersahabat dan tidak menghormati bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, beragama dan berbudaya.

Oleh karena itu, jika Amerika Serikat tetap memaksakan sikap dan pandangannya yang seperti ini maka dengan meminjam kata-kata Bung Karno kita perlu menyatakan GO TO HELL WITH YOUR AID AND INVESTATION karena sebagai bangsa yang berfalsafahkan Pancasila dan berhukum dasar dengan UUD 1945 yang kita cari dan usahakan tidak hanya bagaimana caranya supaya kita bisa menjadi bangsa yang maju secara material saja, tapi juga supaya kita bisa menjadi bangsa yang berakhlak dan berbudaya.

Untuk itu, kita meminta pemerintah AS agar menghormati nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia karena kita  sebagai bangsa ingin hidup  dengan jati diri kita sendiri bukan dengan jati diri orang dan atau bangsa lain.

Anwar Abbas Waketum MUI

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: