Peluang Besar RI Dorong Ekonomi Hijau, Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pascapandemi
Melalui diskusi Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke-11, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong ekonomi hijau sebagai kunci menuju pemulihan dan pembangunan ekonomi Indonesia yang berkesinambungan.
Kemenkeu mengungkapkan Indonesia punya peluang yang besar untuk mendorong ekonomi hijau. Apalagi, mengingat RI adalah negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
Baca Juga: Dukung Ekonomi Hijau, Pamerindo Siap Gelar Dua Pameran Industri
Salah satu peluang tersebut dilihat dari energi baru terbarukan yang diproyeksi akan menghasilkan lebih dari 60% pembangkit energi pada tahun 2060.
"Terdapat peluang besar peningkatan nilai tambah sumber daya alam nikel di dalam negeri menjadi baterai," kata Kemenkeu, dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (8/12/2022).
Kemenkeu menyoroti kebijakan, mekanisme insentif, dan instrumen lain dari ekonomi hijau guna mendukung pembangunan rendah karbon serta pembangunan dan pembiayaan yang berkelanjutan.
Menurut Kepala Ekonom Bank Dunia, Habib Rab, pengembangan ekonomi hijau perlu diperkuat oleh reformasi fiskal yang didukung dengan kebijakan sektoral.
"Termasuk dari sisi regulasi dan tata kelola, serta kebijakan pendukung lainnya untuk mencapai pertumbuhan rendah karbon," kata Habib Rab, lewat keterangan resmi Kemenkeu.
Baca Juga: LPS Ajak Lembaga Penjamin Simpanan Internasional Gaungkan Ekonomi Hijau
Selain itu, Habib Rab menilai reformasi sektor keuangan, investasi, dan perdagangan juga dapat berkontribusi positif dalam upaya transformasi ekonomi hijau.
"Penguatan kerangka strategi mitigasi perubahan iklim, dapat dilakukan dengan pendekatan tiga pilar, yaitu perbaikan harga, penguatan dukungan ekonomi hijau, dan transisi yang berkeadilan," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: