Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditanya Mobilisasi Lanjutan, Jawaban Putin Mungkin Bikin Ukraina Tarik Napas

Ditanya Mobilisasi Lanjutan, Jawaban Putin Mungkin Bikin Ukraina Tarik Napas Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kolonel Jenderal Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia di Suriah, menghadiri upacara penghargaan negara untuk personel militer yang bertugas di Suriah, di Kremlin di Moskow, Rusia 28 Desember 2017. | Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Alexei Druzhinin
Warta Ekonomi, Moskow -

Mobilisasi tambahan saat ini di luar meja, Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan pada Rabu (7/12/2022).

Hal itu disampaikannya dalam pertemuan dengan anggota Dewan Masyarakat Sipil dan Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Diam-diam Perdagangan Rusia dan China Meroket, Nilainya Bisa Bikin Musuh Tertegun

Sekitar setengah dari 300.000 tentara yang baru-baru ini dimobilisasi di Rusia tetap sebagai cadangan dan sedang berlatih di pusat-pusat di seluruh Rusia, ungkap Putin, dengan separuh lainnya sudah dikerahkan ke zona pertempuran.

“Di antara 150.000 orang dalam kelompok pertempuran, hanya setengahnya – yaitu 77.000 – dengan unit garis depan, sisanya berada di garis kedua atau ketiga, yang pada dasarnya menjalankan fungsi pasukan pertahanan teritorial, atau menjalani pelatihan tambahan,” kata Putin.

Pernyataan Putin datang di tengah desas-desus tentang mobilisasi lebih lanjut pasukan cadangan untuk berperang dalam konflik Ukraina.

Namun, pihak berwenang Rusia telah berulang kali membantah menyembunyikan rencana untuk tindakan tambahan semacam itu.

Mobilisasi parsial dimulai di negara itu dengan keputusan presiden pada akhir September, dengan Kementerian Pertahanan kemudian mengumumkan pemanggilan 300.000 cadangannya, untuk memperkuat barisan militer negara di tengah konflik, telah selesai.

Pada 31 Oktober, presiden Rusia mengatakan bahwa "mobilisasi telah berakhir", dan bahwa dia akan berkonsultasi dengan pengacara tentang apakah diperlukan keputusan terpisah untuk secara resmi mengakhiri draf tersebut. Kremlin kemudian mengatakan bahwa keputusan semacam itu tidak diperlukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: