Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sengit! Kritik Kinerja Anies selama Jabat Gubernur DKI, Relawan Ganjar Pranowo Debat Panas dengan Politikus Demokrat

Sengit! Kritik Kinerja Anies selama Jabat Gubernur DKI, Relawan Ganjar Pranowo Debat Panas dengan Politikus Demokrat Kredit Foto: Nstagram/Dedek Prayudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terjadi perdebatan panas antara relawan Ganjar Pranowo, Dedek Prayudi, dengan Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat, Hasbil Mustaqim Lubis. Lewat media sosial Twitter, mereka berdebat soal kinerja bakal capres dari Partai NasDem, Anies Baswedan, selama memimpin DKI Jakarta.

Awalnya Dedek melalui channel YouTube-nya menyindir Anies membual saat berkunjung ke Aceh dengan menjanjikan perubahan pada 2024 mendatang. Link itu juga di-share melalui akun twitternya. "Dedek 'Uki' Prayudi: Anies Membual Lagi, Kali Ini di Aceh | Gagasan Uki," tulisnya, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Anies Baswedan Jadi 'Penghalang' Rujuk antara PKS dan Gerindra

Dalam channel YouTube itu, Dedek mengemukakan sejumlah data selama Anies jadi Gubernur DKI Jakarta termasuk kemiskinan yang meroket. Cuitan itu lantas dibalas Hasbil. Dari data Dedek, angka kemiskinan ketika awal Anies menjabat 3.78 persen, lalu naik 4.69 persen.

Menurut Hasbil, hal yang wajar ketika angka itu naik karena merupakan dampak pandemi Covid-19. Dia mengatakan, DKI tidak dapat dibandingkan dengan provinsi lain karena perputaran uang nasional 70-80 persen ada di DKI.

Lalu, Dedek Prayudi kembali membalas dengan menyebut Hasbil yang buta dengan sisi negatif Anies.

"Enak ya jadi pak Anies, pendukungnya ekspektasinya rendah ke dia. Sampai angka kemiskinan DKI Jakarta selama 5 tahun meroket dan enggak turun-turun di saat rata-rata nasional sudah turun, tetap dianggap wajar bahkan sering dianggap berprestasi," ucap Dedek.

Hasbil kemudian membalas bahwa seharusnya Dedek juga membeberkan data dampak pandemi nasional, angka kemiskinan naik jika ingin adil dalam berpikir. "Bos Anda sendiri yang mengatakan perputaran uang nasional di DKI 70-80%, ya udh pasti lah dampak pandeminya lebih besar. Logikanya ke mana coba?" tutur Hasbil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: