Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Apresiasi 5 Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi: Optimis Ekonomi Indonesia Masih Kuat

DPR Apresiasi 5 Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi: Optimis Ekonomi Indonesia Masih Kuat Kredit Foto: Puteri Komarudin

"Selain itu, inflasi kita yang masih cukup stabil dan terkendali. Ini tentu menjadi modal kita untuk tetap optimis dalam menghadapi risiko pelemahan ekonomi global tahun depan,” ujarnya.

"Bahkan, sejumlah lembaga internasional memperkirakan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh sekitar 4,8 - 5,1 persen. Artinya, prospek ekonomi kita semakin cerah dan berpotensi besar untuk terhindar dari perkiraan resesi,” sambungnya.

Dikatakan Politisi Partai Golkar ini, menguatnya ekonomi Indonesia ini tak lepas dari gerak cepat pemerintah yang memberikan perhatian serius kepada para pelaku usaha.

"Ini tidak terlepas dari pulihnya konsumsi dalam negeri yang diindikasikan indeks keyakinan konsumen yang berada di level optimis, serta menggeliatnya dunia usaha. Bekal ini diharapkan mampu menjaga kinerja perekonomian kita dalam menghadapi dinamika global,” ungkapnya.

Menariknya, lanjut Puteri, secara teknis Indonesia saat ini tidak mengalami resesi, karena jika Indonesia mengalami resesi apabila pertumbuhan PDB yang minus selama dua kuartal berturut-turut, tetapi Indonesia malah meningkat di dua kuartal terakhir.

"Justru saat ini ekonomi kita masih mampu tumbuh positif di atas 5 persen selama dua kuartal terakhir. Capaian ini bahkan lebih tinggi dibandingkan AS, Uni Eropa, Tiongkok, maupun Singapura,” jelasnya.

"Karenanya, hal ini juga perlu diantisipasi dan direspon Pemerintah untuk segera mengatasi dampak hambatan dari pelemahan ekonomi negara lain, khususnya yang menjadi mitra dagang utama terhadap keberlangsungan industri dalam negeri, terutama industri yang padat karya,” tandasnya.

Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebelumnya telah menginstruksikan pembantunya (Menteri) menghadapi 2023. Instruksi yang diberikan secara umum bertujuan untuk mempersiapkan strategi menghadapi akhir tahun, serta 2023 mendatang.

Beberapa hal yang disinggung adalah kewaspadaan bencana, potensi turunnya ekspor Indonesia, hingga bagaimana menjaga perekonomian di tengah ketidakpastian global.

"Kuncinya kolaborasi antar kementerian dan lembaga, jangan terjebak ego sektoral. Segera konsolidasi data dan pelaksanaan untuk implementasinya," kata Jokowi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: