Potongan video Ustaz Abdul Somad (UAS) terkait bom bunuh diri kembali muncul. Salah satunya diunggah oleh politisi PDIP, Ruhut Sitompul. Padahal, video tersebut merupakan video lama dan sempat diklarifikasi oleh UAS.
"Waspada waspada waspadalah karena kalau ini secara terang benderang disampaikan sangat b e r b a h a y a, karena tingkat penalaran yg mendengar tidak sama jadi tolong diwaspadai Aparat Kepolisian sebagai Kamtibmas MERDEKA," tulis Ruhut sembari menautkan video tersebut, dikutip Kamis (8/12/2022).
Setelah ditelusuri, ditemukan fakta bahwa video ceramah UAS tersebut diunggah sejak 4 tahun lalu, saat ia berceramah selepas salat Subuh di Masjid An-nur, Pekanbaru, Riau. Video Klarifikasi pun diunggah oleh FSRMM TV.
Saat itu, UAS menjawab pertanyaan salah satu jemaah terkait orang di Palestina yang melakukan aksi bom bunuh diri di depan para tentara Israel. Ustaz Abdul Somad kemudian menjawab bahwa apa yang terjadi di Palestina tersebut bukan termasuk orang meninggal dalam keadaan bunuh diri. Karena, Umat Muslim di Palestina itu bukan bunuh diri, melainkan mati syahid.
Penjelasan itulah yang kemudian dipotong-potong dan disebarkan di media sosial saat terjadi kasus bom meledak.
"Lalu video itu dipotong ketika beberapa saat yang lalu, saat ada bom panci di Kampung Melayu, video itu viral lagi. Lalu kemudian ada bom di Surabaya, viral lagi. Lalu ada nanti kompor orang meleduk, nanti viral lagi," tutur Abdul Somad, dalam klarifikasinya terkait video yang dipotong itu.
Dia menegaskan ada perbedaan yang sangat jelas antara kondisi di Palestina dan belahan dunia lainnya. Penjelasannya inilah yang dihilangkan dari potongan video yang viral tersebut sehingga seolah-olah dia mendukung bom bunuh diri di mana pun.
"Perlu diluruskan beda dengan Palestina dengan luar Palestina. Apa bedanya, karena Nabi membedakan antara nonmuslim yang di Mekah dengan nonmuslim di Madinah," kata Abdul Somad mengalogikan.
Menurut Somad, di Madinah, Nabi hidup bersama dengan damai bersama komunitas nonmuslim. Mereka bertetangga, saling berdagang, dan hidup rukun. Sementara di Mekkah, nonmuslim memerangi kaum Muslim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: