Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Hadir di Nikahan Kaesang tapi Surya Paloh Absen, Pengamat: Tukar Guling NasDem dengan Demokrat?

SBY Hadir di Nikahan Kaesang tapi Surya Paloh Absen, Pengamat: Tukar Guling NasDem dengan Demokrat? Kredit Foto: Herzaky Mahendra Putra/DPP Demokrat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keputusan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang tidak menghadiri acara pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, dianggap sebagai gestur politik oleh kalangan pengamat. Sebelumnya, Surya Paloh disebut tak bisa hadir karena harus menjalani pengobatan di luar negeri.

Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, absennya Surya Paloh menjadi fenomena sangat menarik sebab di luar dugaan, justru yang konfirmasi hadir adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Juga: Loyalis Gerindra Ungkap Pernah Patungan Ramai-ramai untuk Dukung Anies Baswedan, Eh! Sekarang Malah Jadi Anak Buah Surya Paloh

Meski beralasan ke luar negeri dengan keperluan berobat, kata Qodari, hal itu tersirat gestur politik yang kental dengan penghindaran. Penghindaran ini bisa jadi tanda akan ada pertukaran posisi di pemerintahan antara NasDem dan Demokrat.

"Kira-kira ini indikasi bisa terjadi pertukaran tempat di pemerintahan antara NasDem dengan Demokrat. Jadi gesturnya SBY datang itu merapat ke pemerintahan Jokowi, minimal membuka komunikasi," ujar M. Qodari, Kamis (8/12/2022).

Untuk diketahui, akad nikah Kaesang dan Erina akan digelar pada Sabtu (10/12) di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta dan dilanjutkan resepsi pernikahan yang digelar di Pura Mangkunegaran Solo pada Minggu (11/12).

Qodari menilai, selama ini Demokrat dikenal sebagai partai oposisi, sedangkan NasDem semenjak mengusung Anies Baswedan sebagai capres mulai ada rasa oposisi dan terlihat renggang hubungannya dengan koalisi pemerintah.

Qodari menduga kepergian Surya Paloh ke luar negeri disengaja sebagai alasan kuat untuk menghindari pertemuan dengan Presiden Jokowi. "Sementara Surya Paloh berobat, itu gestur atau alasan klasik politisi untuk menghindari pertemuan-pertemuan yang mereka tidak kehendaki," paparnya.

Menurutnya, Surya Paloh trauma dengan pertemuan di acara HUT ke-58 Partai Golkar di Jakarta beberapa waktu lalu, di mana pada saat itu Presiden Jokowi menyindir NasDem untuk tidak sembrono memilih capres, ditambah Presiden Jokowi yang seolah enggan membalas pelukan Surya Paloh.

"Jadi Surya Paloh itu menghindari adanya sorotan media mengenai bahasa tubuh dia dengan Jokowi nanti kalau ketemu, karena Surya Paloh sudah trauma dengan peristiwa di acara Golkar di mana Jokowi nggak mau dipeluk oleh Surya Paloh," jelasnya.

Indikasi hubungan keretakan NasDem dengan pemerintah juga terbaca dari sempat abstainnya NasDem terkait Revisi UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN), walaupun pada akhirnya ikut menyetujui revisi UU IKN.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: