Menciptakan Relevansi Merek di Era Digital dengan Berkolaborasi dan Menyasar 'the Biggest Pond!'
Jika di analisa dari konsep Digital Collaborative Marketing yang saya kembangkan dalam buku yang akan dirilis dalam waktu dekat, fenomena The Prediksi pada acara Soundrenaline 2022 minggu lalu ialah dalam rangka leveraging digital brand agar tetap relevan dan di persepsikan kuat sebagai merek yang “anak muda banget”.
Secara umum inti dari pilar leverage digital brand ialah bagaimana sebuah merek melakukan kolaborasi digital untuk menciptakan & menguatkan awarenss, image, maupun perceived quality (Brand Mind), connection dan loyalty (Brand Heart), maupun meaning dan advocacy (Brand Soul).
Baca Juga: Apa Itu Brand Purpose?
Merek yang kuat ialah mereka yang bisa menciptakan awareness yang kuat kepada segmen pasar mereka, dan punya image & persepsi yang kuat dibenak konsumennya. Image & persepsi seperti apa? Pastinya yang sesuai dengan preferensi dan value yang dipegang oleh konsumen itu sendiri.
Dalam fenomena viral The Prediksi, mereka ingin membangun awareness yang kuat ke segmen pasar anak muda saat ini, juga berusaha membangun image muda, fresh dan tentunya relevan dengan dunia sosial media saat ini.
Lalu keuntungannya pihak Soundrenaline dalam kolaborasi ini apa?, bayangkan jutaan followers di berbagai sosial media yang dimiliki para personil The Prediksi akan mendapatkan informasi mengenai acara Soundrenaline.
Juga pertukaran audience antara “Kolam pengikut” The Prediksi dan Soundrenaline yang multi-generasi akan memperluas gaungan acara tersebut.
Lesson Learned: Being Relevant is the Key of Leveraging Digital Brand
Menjadi merek yang sukses memperluas & memperkuat digital brand-nya harus memperhatikan 2 aspek utama yaitu: content (what to communicate) dan context (how to communicate).
Baca Juga: Brand Simak! Begini Analisis Instagram untuk Tren Konten, Bisa Jadi Strategi Bisnis
Konten yang dikomunikasikan harus relevan dengan segmen pasar yang mereka garap, lakukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk stay relevant dan manfaatkan kekuatan story masing-masing pihak.
Setelah itu yang paling penting ialah bagaimana mengkomunikasikan konten tersebut, gunakan saluran-saluran komunikasi digital agar story yang dikomunikasikan lebih mudah dijangkau dan menciptakan potensi virality yang kuat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: